Peringati HANI 2022, Bupati Jombang Sebut Sinergitas Antar Instansi untuk Lawan Narkoba

halopantura.com Jombang – Bupati Jombang Mundjidah Wahab menegaskan dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba di wilayah Jombang, Jawa Timur yang paling penting adalah sinergitas antar instansi.

Artinya permasalahan narkoba merupakan permasalahan bersama, tidak terikat kepada tanggung jawab satu pihak.

Mundjidah menyampaikan itu dalam diskusi panel memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2022 di UPT Balai Latihan Kerja Jombang, Kamis (23/6/2022). Tema diskusi itu Bergerak Beraksi Menuju Jombang Bersih Narkoba.

Hadir di antaranya Wakil Bupati Jombang Sumrambah; Tim P4GN; Kepala BNN Kota Mojokerto AKBP Suharsih (Narasumber); Kepala Bakesbangpol Kabupaten Jombang Anwar; Perwakilan dari Kemenag Jombang.

Kemudian perwakilan dari Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Jombang, serta Kepala UPT BLK Jombang, Karangtaruna dan satgas antinarkoba dan ormas di Kabupaten Jombang.

Diskusi panel memperingati HANI 2022 itu untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya narkoba, sekaligus membangun kesadaran semua pihak bahwa narkoba itu barang berbahaya bila disalahgunakan.

Pemerintah Kabupaten Jombang mempunyai komitmen penuh terhadap upaya-upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, penanggulangan dan peredaran gelap narkoba di Kabupaten Jombang,” kata Mundjidah Wahab.

Mundjidah pun mengajak semua pihak dan masyarakat Jombang untuk menjauhi dan menekan penyalahgunaan narkoba. Jangan sampai coba coba dengan narkoba.

“Mari kita gelorakan semangat hidup sehat tanpa narkoba dan katakan tidak pada narkoba (say no to drugs) untuk mendukung terwujudnya masyarakat dan aparatur pemerintah yang bersih dan sehat,” ujarnya.

Mundjidah juga mengajak semua pihak untuk bekerjasama, bersinergi, terpadu dan terkoordinasi dengan baik sebagai aksi nyata dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba di Jombang.

“Saya sangat mendukung pelaksanaan acara diskusi panel ini. Melalui kegiatan diskusi panel semacam ini, saya harapkan wawasan kita semua lebih terbuka sehingga kita bisa memahami akibat buruk dari narkoba, kemudian kita semua dapat menjadi agen perubahan dalam upaya bergerak, beraksi menuju Jombang bersih narkoba,” tuturnya.

Bupati perempuan pertama di Jombang itu menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas terlaksananya Diskusi Panel HANI 2022 untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya narkoba.

“Sekaligus untuk membangun kesadaran semua pihak bahwa narkoba adalah barang yang berbahaya bila disalahgunakan,” kata Mundjidah Wahab.

Ia menegaskan, narkoba adalah musuh negara, musuh rakyat semua, karena dapat merusak masa depan masyarakat Indonesia terkhusus masyarakat Kabupaten Jombang.

Kedaruratan narkoba di Indonesia saat ini ditunjukkan dengan terus meningkatnya angka kejahatan narkotika dan korban penyalahgunaan narkoba. Bahkan tidak ada satu kawasan pun di Indonesia yang bersih dan bebas narkoba.

Sindikasi narkotika terus menciptakan pangsa pasar dari mulai kawasan pesisir, jalur-jalur sungai, perkotaan, pedesaan hingga kawasan perbatasan wilayah negara.

Peredaran narkoba semakin canggih dan berkembang pesat melalui berbagai modus yang sering tidak terduga sama sekali. Para pengedar narkoba terus bergerak dan menemukan cara baru untuk mengelabui semua pihak termasuk aparat hukum.

Mereka sudah mulai memanfaatkan orang-orang yang minim dicurigai, anak digunakan, wanita dimanfaatkan utuk menjadi kurir narkoba dan adanya modus baru dalam penyelundupan narkoba ke dalam mainan anak.

“Semua itu harus dihentikan, harus dilawan dan tidak bisa dibiarkan lagi. Kita tegaskan untuk terus perang melawan narkoba. Oleh karenanya upaya penanggulangan narkotika tersebut membutuhkan dukungan penuh dari semua lapisan masyarakat,” tandasnya.

Terlebih, kata Mundjidah, masih adanya ketidakpahaman masyarakat tentang narkoba dan risikonya, dapat menjadi celah para bandar dalam memasarkan dan memasok barang haram itu.

Oleh karenanya, menurut Mundjidah, perlu menyadari di momentum Peringatan HANI 2022 ini, pencegahan, penyuluhan, hingga informasi kepada semua kalangan mengenai bahaya narkoba harus masif dilakukan.

Baca juga : Laba PDAM Tuban Anjlok Jadi Sorotan, Direktur: Efisiensi Biaya

Baca juga : Blusukan Lagi ke Pasar, Mendag Zulhas: Migor Rp14.000 Per Liter

Strategi yang sifatnya edukatif juga harus direncanakan, diadakan, dan dilaksanakan secara intensif agar menghasilkan kehidupan sosial yang bebas dari penyalahgunaan narkoba.

“Saya mengharapkan kesadaran akan bahaya penyalahgunaan narkoba di masyarakat terus dipupuk. Dibutuhkan metode yang tepat dan sederhana supaya masyarakat paham benar dengan permasalahan hukum yang dihadapi terkait penyalahgunaan narkoba itu dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya. (fin/roh)

Tinggalkan Balasan