Pertamina-Petrochina Komitmen Pengurangan Resiko Bencana Kegagalan Industri
halopantura.com Tuban – Komitmen Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ) tentang pengurangan resiko bencana kegagalan industri disambut baik oleh Bupati Tuban, H. Fathul Huda. Selain itu, Bupati juga mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan Pertamina-Petrochina.
Komitmen itu ditandai dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban yang bekerja sama dengan JOB P-PEJ kembali menggelar Pelatihan tentang Desa Tangguh Bencana (Destana). Kegiatan itu diikuti warga sekitar perusahaan yang dilaksanakan di balai desa setempat, Jumat (20/10/2017).
Bersamaan dengan acara itu, dilakukan pengukuhan dan deklarasi Desa Rahayu, Kecamatan Soko dan Desa Bulurejo, Kecamatan Rengel, Tuban sebagai Destana. Acara itu dihadiri oleh Bupati Tuban, perwakilan JOB PP-EJ, Forkopimda Tuban serta Muspika Soko dan Rengel, dan juga perwakilan perusahaan besar yang ada di Tuban.
Terbentuknya Destana sebagai antisipasi bencana kegagalan industri. Dengan diharapkan desa tersebut memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana. Serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan.
“Kita mengapresiasi kegiatan JOB P-PEJ yang secara rutin mengelar kegiatan simulasi dan juga pelatihan tanggap bencana kegagalan industri itu,” kata Bupati Tuban dalam sambutannya.
Menurutnya, kegiatan ini sangat tentang pentingnya untuk pengurangan resiko bencana kegagalan industri. Dengan harapan mudah-mudah ini menjadi contoh bagi perusahaan lain yang ada di Tuban
“Kita juga tidak berharap terjadinya bencana, tetapi kita perlu antisipasi dampak negatifnya,” tambah Bupati Tuban dihadapan para undangan.
Sementara itu, Joko Ludiono, Kepala BPBD Tuban, menjelasakan keterlibatan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha harus benar-benar terkoordinasi dan terintegrasi. Sehingga tercapai pola pikir yang sama dalam upaya penaggulangan bencana.
“Kita sudah empat tahun ini melakukan kerja sama dengan JOB P-PEJ untuk mencegah dampak bencana kegagalan industri dengan melibatkan warga sekitar perusahaan. Untuk kegiatan kali ini semua anggaran di bebankan kepada JOB P-PEJ,” tambah Joko Ludiono, saat memberikan sambutan.
Setelah melakukan Deklarasi, dua desa tersebut akan diberikan pelatihan. Terdapat sekitar 90 warga yang nantinya akan mengikuti pelatihan tanggap bencana. (mus/roh)