Pertamina Wacanakan Konsinyasi Pembebasan Lahan untuk Kilang Tuban

halopantura.com Tuban – PT. Pertamina (Persero), mulai mewacanakan penerapan sistem konsinyasi untuk menyelesaikan persoalan pembebasan lahan milik warga yang akan digunakan untuk proyek pembangunan kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jatim.

“Keputusan terakhir kita melalui jalur konsinyasi. Hal itu juga sudah kita sampaikan ke Forpimda saat pemaparan,” ungkap Kadek Ambara Jaya, Project Coordinator GRR Tuban dalam jumpa pers, Rabu, (8/7/2020).

Pihaknya menjelaskan langkah konsinyasi dilakukan sesuaikan dengan Undang-Undang nomor 2 Tahun 2012 tentang pembebasan tanah untuk pembangunan bagi Kepentingan Publik. Dimana, sistem konsinyasi itu yakni pemerintah menitipkan uang ganti rugi kepada pengadilan.

“Dari sisi undangan-undang tersedia fasilitas untuk konsinyasi. Tentang konsinyasi itu jalan terakhir, tapi kita harapkan tidak terjadi,” tegas Kadek panggilan akrab Project Coordinator GRR Tuban.

Ia menjelaskan pengukuran lahan milik warga untuk pembangunan kilang ditargetkan selesai pada akhir Juli 2020. Dan sejumlah ini masih ada lahan sekitar 30 hektar yang belum diukur oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tuban.

“ Juli pengukuran sudah selesai karena proses pembayaran selesai September 2020,” ungkap Kadek.

Sebatas diketahui, harga ganti rugi lahan milik warga dibanderol dengan rata-rata berkisar Rp 680.000 per meter persegi. Penentuan nilai harga lahan milik warga itu telah diputuskan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) setalah melakukan penghitungan harga melalui appraisal.

Menurutnya, jumlah lahan warga terdampak untuk proyek kilang minyak ini ada 529 bidang berada di tiga desa di Kecamatan Jenu, Tuban. Tiga Desa itu adalah Wadung, Kaliuntu, dan Sumurgeneng.

Hal itu dijelaskan oleh PT Surveyor Indonesia selaku Konsultan Pendampingan Pengadaan Lahan Kilang, Senin, (9/3/2020).

Proyek pembangunan kilang minyak itu menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp 225 triliun (asumsi kurs Rp 14.084, red) yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2026 mendatang. Proyek ini menempati area seluas kurang lebih 900 hektar.

Kilang Tuban ini juga merupakan salah satu kilang tercanggih di dunia yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel. (rohman)

Tinggalkan Balasan