Pertemuan di Pendopo, Mayoritas Umat Kelenteng Tuban Sepakat Pemilihan Pengurus Baru

halopantura.com Tuban – Mayoritas umat Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban, sepekat untuk dilaksanakan pemilihan pengurus baru. Pasalnya, sejak 2013 silam hingga saat ini kepengurusan di tubuh Kelenteng masih kosong.

Hal itu disampaikan ratusan umat dari  TITD dan Tjoe Ling Kiong Tuban, ketika menghadiri kegiatan yang digelar oleh Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tuban, di Pendopo setempat, Minggu (14/7/2019).

Acara itu dihadiri Sekda Tuban Budi Wiyana, Didik Purwanto Kepala Kesbangpol, perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tuban, dan beberapa pihak terkait lainnya.

Selain itu, hadir pula Hendra Kurniawan Sekjen Majelis Rohaniawan Tri Dharma Indonesia, Ketua demisioner Kelenteng Tuban Gunawan Putra Wirawan, dan sebanyak 183 umat ikut hadir dalam acara itu. Namun Ketua demisioner Penilik Kelenteng, Alim Sugiantoro, tidak hadir dalam acara tersebut.

“Umat yang hadir disini ada 183 umat dari sebanyak 312 orang yang menerima undangan, dan semua umat yang hadir disini telah sepekat untuk dilakukan pemilihan pengurus baru,” kata Go Tjong Ping, mantan Ketua Kelenteng Tuban dua periode.

Menurutnya, sebagai umat merasa kecewa karena bertahun-tahun kepengurusan di kelenteng tidak ada atau masih kosong. Sehingga dihari ini semua umat yang hadir meminta diadakan musyawarah umat luar biasa untuk dilakukan pemilihan pengurus baru.

“Sesuai anggaran dasar rumah tangga, jika umat yang hadir lebih dari 50 persen plus satu, maka bisa dilakukan musyawarah umat luar bisa, dan yang hadir hari ini lebih dari 60 persen sehingga bisa dilakukan pemilihan,” kata Go Tjong Ping disambut seluruh umat yang hadir berdiri untuk meminta di lakukan pemilihan pengurus baru.

Hal sama juga disampaikan Marjoko salah satu umat ketika menyampaikan pendapat di acara tersebut. Ia meminta agar kepengurusan yang sah segera diwujudkan dengan dilakukan pemilihan pengurus baru.

“Kita meminta diadakan pemilihan pengurus hari ini juga. Karena seluruh umat yang hadir disini sudah sangat mengharapkan bisa terbentuknya kepengurusan yang baru,” ungkapnya.

Permintaan sama juga disampaikan Gunawan Putra Wirawan. Dihadapan para umat ia menyampaikan setuju dilakukan pemilihan pengurus baru dengan cara sesuai aturan yang berlaku agar nantinya tidak tersangkut hukum lagi.

“Yang jelas untuk pemilihan saya sangat setuju, karena sudah vakum sekali, sudah lama kita menginginkan terbentuknya kepengurusan yang definitif.  Jadi nantinya kita bisa mengerjakan dan menjalankan tugas sesuai dengan wewenang dari masing-masing  pengurus,” tegas Gunawan panggilan akrabnya.

Bahkan ia pun mengaku pernah membuat undangan untuk dilakukan pemilihan pengurus batu. Tetapi selalu gagal. “Kalau berbicara mau  tidak pemilihan, maka saya setuju sekali karena saya sudah pernah membuat undangan pemilihan namun berkali-kali gagal,” tegasnya.

Hingga acara pertemuan selesai, pemilihan pengurus baru tidak dilakukan hari ini. Bahkan, umat yang sudah hadir siap untuk pindah ke kelenteng untuk dilakukan pemilihan, tetapi usaha itu bisa diredam  karena melihat kondisi keamanan.

Baca : https://www.halopantura.com/redam-konflik-pemkab-tuban-fasilitasi-pertemuan-umat-kelenteng-di-pendopo/

Selanjutnya, disepakati tanggal 18 Juli 2019 nantinya akan ada mediasi kembali yang akan di lakukan pihak kepolisian dengan mengudang pihak terkait. Termasuk Pemkab Tuban dalam acara itu menegaskan hanya memfasilitasi pertemuan atas permintaan umat.

“Kita disini hanya memfasilitasi pertemuan, pemilihan kita kembalikan ke umat karena bukan kewenangan pemerintah,” kata Budi Wiyana, Sekda Tuba. (rohman)

Tinggalkan Balasan