Petani Garam Tuban Bergejolak Imbas Kebijakan Pemerintah

halopantura.com Tuban – Puluhan petani garam yang berasal dari Kecamatan Tambakboyo dan Palang menggelar aksi demo di kantor Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) yang berada di jalan Dr Wahidin Sudirohusodo Tuban, Kamis, (25/7/2019).

Aksi itu bentuk protes atas anjloknya harga garam lokal di pasaran karena kran impor garam dibuka oleh Kementerian Perdagangan. Massa pun mendorong agar pemerintah menghentikan kebijakan impor garam.

“Kita minta agar impor garam di stop, karena merugikan petani,” kata Saiful Ahbab, koordinator aksi.

Dalam aksinya, petani garam datang ke kantor Diskoperindag Tuban dengan membawa beberapa tulisan. Diantaranya, Stop impor garam, cabut PP nomor 9 tahun 2018, Pak Jokowi tolong selamatkan petani garam, dan lain sebagainya.

Tak hanya itu, mereka juga menggelar teatrikal menabur satu karung garam lokal di halaman kantor Dinas Koperindag. Hal itu sebagai simbol melimpahnya garam yang ada di Bumi Wali Tuban.

“Garam kita melimpah, dan adanya kebijakan impor garam sangat merugikan kami, karena harga anjlok,” ungkap Saiful Ahbab salah satu petani garam asal Tambakboyo.

Ia menyampaikan saat ini harga garam lokal di Tuban turun bebas di angka Rp 400 sampai Rp 500 per kilogram (Kg) akibat adanya kebijakan impor. Padahal harga pokok produksi (HPP) garam rakyat mencapai Rp 700 sampai Rp 800 per Kg.

“Kita juga minta agar PP nomor 9 tahun 2018 di cabut, dan serap garam petambak dengan harga layak,” ungkapnya.

Usai melakukan aspirasi, massa ditemui oleh Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tuban, M. Amenan, dan Soni Kurniawan Sekretaris Diskoperindag Tuban. Ia menyampaikan apa yang menjadi tuntutan para petani garam akan disampaikan ke pemerintah pusat.

“Tuntutan ini akan langsung kita sampaikan ke pemerintah. Karena hari ini Pemkab Tuban diundang rapat oleh Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman salah satunya membahas program swasembada garam Nasional,” ungkap Soni Kurniawan.

Hal sama juga disampaikan Amenan. Ia meminta agar para petani percaya pada pemerintah agar persoalan tersebut ada solusi terbaik.

“Kita juga minta agar para petani terus meningkat kualitas garam Tuban, dan percayalah tidak ada negara yang ingin menyengsarakan warganya,” tegasnya.

Usai mendapat jawaban itu, massa meninggalkan kantor Dinas Koperindag Tuban. Serta aksi itu di jaga dikawal ketat oleh aparat keamanan. (rohman)

Tinggalkan Balasan