Petani Kerek Kembangkan Agro Wisata Klengkeng

halopantura.com Tuban – Salah satu petani klengkeng di Desa Wolutengah, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban ingin mengembangkan sebuah kebun wisata buah klengkeng. Ia adalah Eny Sulityana salah satu guru SMPN 2 Kerek yang kini memiliki kebun klengkeng seluas satu hektar di belakang rumahnya.

Usaha budidaya tersebut sudah dimulai sejak sepuluh tahun yang lalu bersama dengan suaminya. Setelah sepuluh tahun ini, kini buah klengkeng yang berada di kebun sudah membuahkan hasil dan buahnya sudah bisa dijual.

“Kedepan di Tuban memiliki agro wisata sebuah kebun klengkeng, tepatnya di Desa Wolutengah ini,” terang Eny Sulityana .

Sekarang tanaman klengkeng yang dikelola dibelakang rumahnya itu sudah berjumlah 260 pohon dengan usai pohon yang berbeda – beda. Seluruh pohon klengkeng itu telah menghasilkan buah dengan rasa manis didalam buahnya.

“Semua pohon sudah menghasilkan buah, dan kita terus memperhatikan dalam perawatan setiap hari,” ungkap Eny ketika ditemui di kebun klengkeng.

Kebun klengkeng milik Eny ini merupakan salah satu kebun klengkeng yang pertama dikembangkan di Kabupaten Tuban. Sehingga sampai saat ini kebun tersebut menjadi jujukan warga sekitar dan pelajar untuk belajar dan mengetahui tanaman tersebut.

“Kebun ini memiliki luas sekitar satu hektar dan terdiri dari beberapa jenis klengkeng,” tambahnya.

Lebih lanjut, Eny menjelasakan sampai saat ini kendala yang utama untuk mengembangkan kebun klengkeng adalah lahan yang dimiliki terlalu kecil. Sehingga untuk memperluas tanaman dari pohon masih kurang.

“Salah satu kendala utama adalah keterbatasan lahan perkebunan. Pasalnya kebun miliknya hanya seluas satu hektar,” terangnya.

Kecilnya lahan, Eny menjelaskan telah mengajak warga setempat untuk ikut melakukan budidaya tanaman klengkeng tersebut. Karena sampai saat ini bibit klengkeng sudah mudah didapatkan, baik itu dari pengembangan sendiri secara grafting maupun langsung membeli di penjualnya yang ada di luar kota.

Namun ajakan Eny kepada tetangga, masih belum dapat respon dengan positif. Hal itu dikarenakan masyarakat masih kurang percaya diri untuk ikut menanam atau menjadi petani klengkeng.

“Kedepan baik masyarakat dan Pemerintah mampu bersama-sama mendukung untuk mewujudkan cita-cita ini. Yakni mengembangkan agro wisata klengkeng di Tuban yang pertama kalinya,” pungkasnya. (mah/roh)

Tinggalkan Balasan