Petugas Perbaiki Perlintasan Kereta Api di Jembatan Sungai Brantas

halopantura.com Nganjuk – Lima kereta api (KA) yang melintas di jalur wilayah Daop 7 Madiun, akan mengalami gangguan perjalanan pada pada Selasa (9/4/2019) nanti. Pasalnya, pada hari itu dilakukan pergeseran jembatan sungai brantas atau BH (Bangunan Hikmat) No.259, yang letaknya di KM 95+870 petak jalan antara Kertosono – Sembung masuk wilayah Kabupaten Nganjuk.

Kereta yang mengalami gangguan perjalanan yakni KA Singasari relasi Pasarsenen-Blitar diperkirakan berangkat Stasiun kertosono akan mengalami kelambatan 96 menit, KA Bangunkarta relasi Gambir-Surabayagubeng dipekirakan berangkat dari stasiun kertosono lambat 75 menit, kemudian KA Jayakarta relasi Pasarsenen – Surabayagubeng diperkirakan berangkat stasiun kertosono lambat 73 menit.

Selanjutnya, KA Malabar relasi Bandung – Malang diperkirakan berangkat stasiun kertosono lambat 10 menit, dan terakhir KA barang BBM kosong relasi Madiun – Beteng diperkirakan berangkat stasiun kertosono lambat 82 menit.

Manager Humas KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko menjelaskan, pergeseran jembatan itu sebagai wujud PT. KAI Daop 7 Madiun, mendukung program strategis pemerintah, terkait pekerjaan jalur ganda (Doble Track), koridor Madiun – Jombang.

Ia mengatakan, rencana pekerjaan itu akan dilaksanakan pada Selasa (9/4/2019) dini hari, dengan membutuhkan proses waktu kerja 130 menit. Saat proses pelaksanaan, akan dilakukan penutupan jalur dengan semboyan 3 (stop) untuk yang mengarah kertosono-sembung, kertosono-baron, dan kertosono-purwoasri.

“Pemberlakuan penutupan jalur dijadwalkan mulai ketika KA Malioboro Express relasi Yogyakarta – Malang telah masuk Stasiun Purwoasri atau pada pukul 00.40 sd 02.50 WIB,” terang Ixfan dalam siaran pers, Sabtu (6/4/2019).

Menurut Ixfan, pekerjaan pergeseran jembatan yang dilakukan oleh Tim Satker Jatim itu, dari jembatan yang lama dengan panjang bentangan 105 meter dan berat beban 419,45 ton, digantikan jembatan baru yang lebih besar yaitu dengan panjang bentangan 192 meter dan berat beban 1.105 ton atau dua kali lebih berat dari yang lama.

“Pegeseran jembatan itu untuk menggantikan jembatan eksisting satu jalur, menjadi jembatan baru yang berkapasitas dua jalur dengan proses waktu dua jam lebih sepuluh menit, jika tidak ada kendala dan perubahan maka, pekerjaan tersebut dilakukan sesuai rencana,” ujarnya.

Guna penanganan pelayanan akibat dari gangguan tersebut, kata Ixfan, pihaknya akan mengembalikan bea 100 persen bagi pelanggan yang tidak berkenan berangkat, memberikan service recovery (SR) jika kelambatan mencapai lebih dari 3 jam.

“Kami mohon maaf atas gangguan perjalanan KA tersebut, harapan kami pelanggan bisa memahami dengan kondisi yang ada, dan proses pekerjaan pergeseran jembatan dapat berjalan selamat, aman, dan lancar, sesuai program yang telah direncankan oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian perhubungan Direktorat Jenderal Kereta Api (Ditjenka),”pungkas Ixfan. (fid/fin/roh)

Tinggalkan Balasan