Pileg 2024, Ketua DPRD Tuban Sebut Head to Head PKB dan Golkar

halopantura.com Tuban – Peta politik di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban masih cukup hijau dalam dua periode ini. Pasalnya, PKB Tuban mampu membuktikan secara beruntun jadi parpol pemenang dengan meraih kursi legislatif terbanyak untuk tingkat kabupaten berdasarkan hasil perolehan suara di Pemilu Legislatif (Pileg) tahun 2014 dan 2019.

Kemenangan dua periode tersebut juga menandai kursi Ketua DPRD Tuban masih tidak tergeser diduduki oleh H. Miyadi. PKB Tuban juga memiliki ambisi membidik tiga kali kemenangan atau hattrick pada pelaksanaan Pileg 2024.

H. Miyadi, Ketua DPC PKB Kabupaten Tuban pun mulai sesumbar terkait konstalasi politik jelang pileg 2024. Sebab, ia menilai potensi perebutan suara di kabupaten setempat masih terjadi antara PKB dengan Partai Golkar dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

“Kalau di Pileg 2024 nanti head to head-nya hanya PKB dengan Golkar yang lain masih di bawah,” ungkap H. Miyadi ketika bertemu dengan awak media di kutip Senin (7/8/2023).

Menurutnya, jika nanti PKB menjadi partai pemenang di Pileg 2024 maka dirinya akan tetap menjadi Ketua DPRD Tuban. Oleh sebab itu, dirinya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan 16 kursi DPRD Tuban dalam pertarungan Pileg 2024 nantinya.

“Semampang (seandainya, red) PKB masih jadi pemenang di pemilu. Insyaallah saya akan jadi ketua lagi karena saya sebagai ketua partai. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan kursi yang ada di kami sebanyak 16 agar PKB menjadi pemenang di wilayah Kabupaten Tuban,” tegasnya.

Kendati demikian, H. Miyadi juga membeberkan sekarang ini Bupati Aditya Halindra Faridzky sekaligus Ketua Partai Golkar Tuban tengah menggunakan segala metode dan cara apapun yang dilakukan demi kemenangan partainya.

“Sudah barang tentu ini persaingan. Artinya, kalau di Pileg 2024 nanti head to head-nya hanya PKB dengan Golkar yang lain masih di bawah,” terang politis senior asal Dapil I Tuban meliputi Kecamatan Kota, Merakurak, Montong, dan Kerek.

Ketua DPRD Tuban dua periode itu menegaskan dalam kategori hasil survei apapun untuk pileg 2024 di Kabupaten Tuban head to head masih hijau dan kuning. Hasilnya, siapapun nanti yang menang atau kalah antara PKB dan Golkar selisih kursinya tidak jauh maksimal satu atau dua kursi dewan.

“Itu hasil asumsi saya, jadi misalkan yang menang saya (PKB) selisih hanya satu kursi. Kalau yang menang mereka (Golkar, red) selisihnya juga satu atau maksimal dua kursi. Gak banyak,” jelasnya.

Suhu Politik Mulai Panas 

Selain itu, H. Miyadi mengaku saat ini suhu politik di DPRD Tuban mulai memanas jelang Pileg 2024. Imbasnya, dia khawatir persoalan dan agenda-agenda yang ada di dewan tidak berjalan tepat waktu.

Oleh sebab itu, dia memohon doa agar agenda yang ada di dewan bisa berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Diantaranya, agenda pembahasan rancangan KUA-PPAS tahun anggaran 2024, pengesahan perubahan APBD Tuban 2023, dan lainnya.

“Saya juga mohon doanya mudah-mudahan proses pembahasan berjalan dengan lancar. Karena, terusan terang sekarang sudah mulai panas terkait pembahasan atau yang lain,” jelas H. Miyadi.

Baca juga : Bidik Hattrick, Suara NU Ujung Tombak Kemenangan PKB Tuban di Pemilu 2024

Baca juga : Golkar Tuban Berambisi Geser PKB dan Jadi Pemenang Pemilu 2024

Sebatas diketahui, hasil Pileg 2019 membuktikan bahwa Bumi Wali Tuban masih cukup hijau. Sebab, PKB kembali menjadi parpol pemenang dengan meraih kursi legislatif terbanyak dengan 16 anggota dewan untuk tingkat Kabupaten.

Selanjutnya, disusul partai Golkar meraih 9 kursi legislatif, PDIP, Gerindra dan Demokrat mendapat 5 kursi. Sedangkan, NasDem 2 kursi, PPP 2, PAN 3, dan Hanura, PKS , serta PBB meraih 1 kursi. (rohman)

Tinggalkan Balasan