Pilkada 2020, PKB Sebut Tuban Jadi Zona Super Prioritas Kemenangan

halopantura.com Tuban – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadikan Kabupaten Tuban sebagai zona super prioritas kemenangan pada Pilkada serentak 2020. Hal itu disampaikan Jazilul Fawaid Wakil Ketua Umum DPP PKB.

“Tuban masuk salah satu zona super prioritas untuk dimenangkan dalam Pilkada serentak,” kata Jazilul Fawaid usai memberikan pelatihan saksi kader perempuan bangsa untuk pengamanan suara pada Pilkada serentak, bertempat di salah satu rumah makan Tuban, Sabtu (17/10/2020).

Pada Pilkada tahun ini, PKB yang memiliki 16 kursi dewan mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati Tuban Khozanah Hidayati – H. Mohammad Anwar (Mbak Ana-De Anwar). Dan partai berlambang bintang sembilan itu mentargetkan kemenangan buat palson tersebut.

“Bu Ana ini kader, sehingga kalau kader masuk super prioritas untuk dimenangkan,” tambah Jazilul Fawaid yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI.

Pria kelahiran Gresik itu menerangkan, kenapa PKB ingin memenangkan paslon Mbak Ana-De Anwar, karena Mbak Ana merupakan salah satu kader terbaik partai dan masyarakat Tuban mayoritas Nahdhatul Ulama. Selain itu, ia menjelaskan bahwa pengalaman Mbak Ana sudah tidak diragukan jika nantinya memimpin Tuban.

“Kenapa kita perlu menang, karena kita ingin melakukan percepatan kemajuan masyarakat Tuban dan bu Ana sudah memiliki pengalaman di bidang jabatan politik,” tambah alumni aktivis PMII itu.

Lebih lanjut, Jazilul Fawaid membeberkan kehadiran di Tuban dalam rangka untuk memberikan pelatihan saksi untuk pengamanan suara pada Pilkada serentak. Karena saksi salah satu ujung tombak untuk pemenang dalam Pilkada.

“Keberadaan saksi ini menjadi kunci pemenang di Pilkada, dan saya berharap Pilkada Tuban harus aman, tertib dan bersaing dengan sehat,” jelas Jazilul Fawaid.

Sebatas diketahui, pelatihan saksi itu diikuti puluhan perempuan bangsa dari perwakilan 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban. Turut hadir dalam kegiatan itu, Ratna Juwita Sari, Ketua DPC PKB Tuban Noor Nahar Hussein, dan sejumlah petinggi partai politik. (rohman)

Tinggalkan Balasan