Pj Bupati Jombang Ingatkan Pemilih Pemula Tak Mudah Terprovokasi
halopantura.com Jombang – Penjabat (Pj) Bupati Jombang Sugiat, ingatkan kepada para pemilih pemula untuk bijak bermedia sosial (medsos) dan tidak gampang terprovokasi.
Sugiat menyampaikan itu saat membuka sosialisasi pendidikan politik tentang pemilu bagi pemilih pemula di ruang Soero Adiningrat, Setdakab Jombang, Selasa (19/12/2023).
Sugiat juga mengingatkan agar pemilih pemula mengikuti sosialisasi pemilu dengan baik. Selain itu, pada masa kampanye tidak mudah terprovokasi, serta bijak dalam menggunakan media sosial.
“Dalam demokrasi itu beda pilihan, beda pendapat itu hal yang biasa, jangan jadikan suatu perpecahan. Dan Saya mengimbau jangan golput, karena partisipasi dalam demokrasi sangat dibutuhkan. Karena menentukan masa depan. Sehingga perlu kita sosialisasikan dan harus ada pembelajaran,” ujarnya.
Dikatakan Sugiat, potensi konflik itu selalu ada. Ketika ada bibit konflik, maka harus bisa terdeteksi sedini mungkin, supaya bisa dicegah lebih awal.
“Salah satu caranya berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda,” kata Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Sulawesi Barat ini.
Lebih lanjut Sugiat juga mengajak semua untuk mengikuti dan berkontribusi dalam sosialisasi agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan politik.
“Agar nantinya kalian bisa menyalurkan hak suara dalam pemilihan umum tahun 2024 mendatang sebagai pembelajaran demokrasi bagi kalian semua,” ujar Sugiat dihadapan ratusan pelajar yang hadir.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jombang Anwar menyampaikan sosialisasi merupakan upaya memberikan pemahaman kepada pemilih pemula akan pentingnya pemilu bagi kelanjutan negara Indonesia.
Sehingga mereka nantinya bisa menjadi perpanjangan tangan Pemerintah untuk ikut menyosialisasikan tahapan Pemilu 2024.
“Harapannya para pemilih pemula bisa mendapat pengetahuan tentang pendidikan politik yang benar, sehingga mereka mendapatkan informasi yang jelas dan benar tentang calon pilihannya baik di pilkada maupun pilpres, mengingat untuk bersatu mewujudkan demokrasi yang baik, maka dibutuhkan peran serta partisipasi pemuda,” ujarnya.
Menurut Anwar, pendidikan politik yang baik kepada para pemuda-pemudi sangat perlu, sehingga mereka tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu hoaks dalam menentukan pilihannya.
“Selain itu juga untuk meminimalisir golput yang banyak berasal dari pemilih pemula sekaligus untuk merubah pola pikir mereka tentang pentingnya memberikan hak suara pada pemilihan umum nantinya,” ujarnya. (fin/roh)