Pj Bupati Jombang Turun Gunung Imbas Korban Meninggal Akibat DBD Naik
halopantura.com Jombang – Jumlah korban meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) di Jombang bertambah jadi 9 orang berdasarkan laporan Dinas Kesehatan setempat, Sabtu (2/3/2024) pagi.
“Sampai siang ini jumlah korban DBD yang meninggal di Jombang bertambah menjadi 9 orang dari sebelumnya hanya 6 orang, ” kata Pelaksana Tugas Kadis Kesehatan, Syaiful Anwar, Sabtu (2/3/2024) siang.
Korban ke-7 merupakan seorang balita usia 3,5 tahun asal Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro. Balita itu rujukan dari RSIA Muslimat (28/2/2024) pukul 21.43 WIB.
Di RSUD Jombang langsung dirawat di ICU karena kondisinya Dengue Shock syndrom (DSS). Namun, nyawanya tak terselamatkan pada Kamis (29/2/2024) pukul 13.45 WIB.
Pada hari yang sama, balita usia 3 tahun pasien positif DBD menghembuskan nafas terakhir di RSUD Jombang pukul 05.50 WIB. Korban merupakan rujukan dari RSNU dalam keadaan DSS.
Kemudian seorang remaja usia 15 tahun asal Desa Kedungbetik, Kecamatan Kesamben dalam kondisi sama, meninggal dunia akibat DBD.
“Tim medis sudah berupaya maksimal untuk menolong, namun Allah berkehendak lain. Kami turut berduka cita atas meninggalnya para korban DBD,” ujar Syaiful.
Sepanjang Februari 2024 ini, total ada 182 pasien IVD (infeksi virus dengue) yang dirawat di RSUD Jombang. Dari jumlah itu 138 di antaranya anak-anak, dan 44 lainnya dewasa. Sementara yang dinyatakan positif DBD ada 88 pasien.
Bertambahnya kasus DBD yang disebabkan penularan nyamuk Aedes Aeghepty tersebut memantik reaksi Pj Bupati Jombang, Sugiat.
Pj Bupati turun tangan dengan memimpin langsung gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta fogging (pengasapan).
Pada Kamis (29/2/2024), Pj Bupati Sugiat bersama Komandan Kodim (Dandim) 0814 Letkol Kav Devid Eko Junanto serta para pejabat lainnya melakukan fogging di RW 01, Wersah Gg 5 Kelurahan Kepanjen Kecamatan Jombang.
PSN dan Fogging itu dilakukan dengan tujuan untuk mencegah dan meminimalisir kasus DBD di Kota Santri.
Sugiat mengatakan PSN dan fogging tidak bisa dilakukan secara parsial. Namun harus dilakukan secara menyeluruh dan bersamaan, serentak agar lebih efektif.
“Kenapa hari ini kita fokuskan di lokasi ini, karena kemarin ada korban. Jadi saya juga mengajak masyarakat untuk selalu waspada jika ada yang lagi demam atau panas agar segera diperiksakan kesehatannya di layanan kesehatan terdekat,” kata Sugiat.
Ia juga berterimakasih kepada masyarakat yang telah bekerjasama untuk terus melakukan PSN dan fogging di wilayahnya masing-masing.
“Semoga sinergitas dan kolaborasi mampu menekan angka kematian akibat DBD di Kabupaten Jombang,” ujarnya. (fin/roh)