Poros Perubahan: Jangan Sampai Ada Calon Boneka di Pilkada Tuban 2020
halopantura.com Tuban – Sekretariat bersama poros perubahan menuding ada sejumlah pihak yang menyusun skenario besar dengan memunculkan calon boneka didalam pelaksanaan Pilkada Tuban tahun 2015 silam.
Atas dasar itu, poros perubah yang di gawangi empat parpol yakni PAN, PPP, NasDem, dan Demokrat mendorong agar tidak ada lagi calon boneka di pelaksanaan Pilkada serentak 2020. Sebab, adanya calon bayangan dinilai akan menciderai pesta demokrasi.
“Pada periode kemarin (Pilkada 2015, red) ada calon jadi-jadian atau calon sekedar boneka. Disinilah yang namanya demokrasi mati dan terciderai,” ungkap Aguk Sahabudin, Ketua DPC PPP Kabupaten Tuban, Minggu malam, (3/11/2019).
Menurutnya, poros perubahan ini akan mengawal agar jangan sampai ada lagi calon boneka di Pilkada Tuban 2020. Sebab, adanya calon boneka akan memunculkan pemimpin yang arogansi, dan rezim berbasis tirani.
“Adanya poros perubahan ini akan membuat Tuban lebih demokratis, tidak hanya dijalankan oleh itu-itu saja,” tambah Aguk panggilan akrab Ketua DPC PPP Tuban.
Selian itu, Aguk menilai proses pemerintah saat ini telah terjadi hal-hal yang tidak sesuai mekanisme yang ada. Salah satu bukti ketika ada aspirasi dari masyarakat bawah belum bisa terakomudir dengan baik.
“Setiap ada reses dan aspirasi masyarakat, harus di realisasi. Tetapi di Tuban tidak pernah. Semua di monopoli, ini tak boleh terjadi, dan ini fakta,” terang Aguk yang juga menjabat sebagi anggota DPRD Tuban.
Lebih lanjut, ia menyoroti beberapa persoalan yang ada di Tuban yang membutuhkan perhatian serius. Diantaranya tentang kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah, dan angka pengangguran cukup tinggi.
“Terkait pengangguran, di Tuban ada pabrik besar tetapi tidak bisa di manfaatkan sebaik mungkin untuk masyarakat Tuban,” tegasnya.
Posko bersama poros perubahan itu berada di ruko Royal Park, jalan Letda Sucipto, Kelurahan Mondokan, Kecamatan Kota Tuban. Mereka memiliki kekuatan di parlemen sebanyak 12 anggota DPRD Tuban. Terdiri PAN 3 kursi, PPP 2 kursi, NasDem 2 kursi, dan Demokrat 5 kursi.
“Hadirnya poros perubahan ini untuk membangun Kabupaten Tuban yang lebih demokratis, amanah, sejahtera, dan Tuban terbebas dari perdikat daerah miskin,” ungkap Ketua DPD PAN Tuban Agung Supriyanto.
Baca: https://www.halopantura.com/hadapi-pilkada-tuban-empat-parpol-bentuk-poros-perubahan/
Sebatas diketahui, ada dua pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Tuban 2015 silam. Yakni pasangan petahana Fathul Huda dan Noor Nahar Husein (Huda-Noor jilid II, red) melawan pasangan Zakky Mahbub dan Susiatin Budiarti, yang maju melalui jalur perseorangan atau independent.
Sembilan partai mendukung paslon Huda-Noor. Diantaranya PKB, Nasdem, Gerindra, Hanura, PPP, Demokrat, PAN, PKS, dan PDI-P. Hanya Partai Golkar yang tidak memberikan dukungan. Alhasil, pasangan petahana sukses dalam Pilkada tersebut. (rohman)