Pria Asal Surabaya Ditemukan Tewas di Kamar Kos Jombang
halopantura.com Jombang – Seorang pria asal Surabaya ditemukan tewas di dalam rumah kos di Jombang, Jawa Timur setelah dua hari pria tersebut tidak terlihat keluar kamar. Saat ditemukan, ada banyak cecaran darah di lantai kamarnya, Sabtu (23/10/2021).
Identitas korban diketahui bernama Junaidi Kristanto (54). Laki-laki paruh baya itu adalah penghuni kos yang berlokasi di Jalan Sawahan, Desa Kepatihan, Kabupaten Jombang.
Saat ditemukan, kondisi jasad korban sudah mengeluarkan bau tak sedap dan mulai membusuk. Kuat dugaan, korban meninggal dunia dua hari yang lalu sebelum jenazahnya ditemukan. Praktis, peristiwa tersebut membuat geger warga sekitar.
Keterangan pemilik kos, Rokhim, korban baru menghuni kos tersebut sekitar 4 bulan terakhir. Dua hari sebelum ditemukan tak bernyawa, korban tidak terlihat keluar dari kamarnya.
Sekitar jam 10.30 WIB tadi, istri pemilik kos curiga dengan bau tak sedap dari sekitar kamar yang dihuni oleh korban. Melihat kejanggalan itu, pemilik rumah kos langsung melakukan pengecekan.
“Istri saya bilang (korban) gak keluar dua hari. Kemudian dia melihat ada darah di kamarnya, terus saya lihat dari jendela, orangnya sudah meninggal dunia, baunya menyengat tidak sedap,” kata Rokhim.
Setelah itu, pemilik kos melaporkannya kepada RT setempat hingga sampailah laporan tersebut kepada pihak desa. Perangkat desa langsung datang dan meneruskan laporan ke Polsek setempat.
Kepala Desa Kepatihan, Erwin Pribadi mengatakan, korban yang selama ini tinggal sendirian di kosnya. ditemukan sudah tidak bernyawa di lantai kamar dengan kondisi setengah telanjang. Pada tubuh korban juga terlihat melepuh dan telah mengeluarkan bau busuk.
“Jadi sudah kami laporkan ke Polisi hingga kemudian tim inafis tiba jenazah korban dievakuasi ke kamar mayat RSUD Jombang,” ujarnya.
Kapolsek Jombang, AKP Bambang Setyo Budi mengungkapkan pihaknya, masih menunggu hasil autopsi rumah sakit dan masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian pria yang dikabarkan berstatus duda itu.
Terkait darah yang tercecer di lantai, diduga disebabkan karena adanya pembuluh darah yang pecah sehingga korban mengalami pendarahan hebat yang keluar melalui hidungnya.
“Menurut keluarga korban memang punya riwayat penyakit gagal ginjal. Tak ada tanda-tanda kekerasan, kalau soal darah itu diduga keluar dari hidung korban, menurut dokter itu bisa disebabkan oleh pembuluh darah yang pecah,” kata Bambang. (fin/roh)