Program Pemberdayaan Masyarakat SG Diklaim Mampu Turunkan Kemiskinan di Tuban

halopantura.com Tuban – PT Semen Indonesia (SI) membentuk Program Pemberdayaan Masyarakat Semen Gresik (P2M-SG) yang diklaim nantinya akan mampu menurunkan angka kemiskinan di wilayah Kabupaten Tuban.

Melalui program itu ada 26 desa di tiga Kecamatan yakni Kerek, Jenu, dan Merakurak akan diglontorkan dana sebesar Rp 250 juta setiap desa.

Dana tersebut merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Semen Indonesia yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.

Selain itu dana yang diperuntukan buat desa di ring I perusahaan plat merah itu sebagai upaya untuk membantu Pemkab Tuban dalam mengatasi angka kemiskinan.

“Melalu program tersebut diharapkan Semen Indonesia membatu Pemkab Tuban untuk menurunkan angka kemiskinan di Tuban,” kata Manajer Bina Lingkungan (Binling) Semen Gresik (SG) pabrik Tuban, Siswanto, di gedung Korpri pendopo Tuban, Kamis, (31/5/2018).

Menurutnya, program itu diwujudkan melalui pembedayaaan masyarakat di 26 desa sekitar perusahan pabrik Tuban. Seperti keterampilan usaha berternak kambing, ayam, dan beberapa usaha lainnya.

“Semua program itu nantinya ada pendampingan buat meraka,” jelasnya.

Ia menambahkan kontrak program itu berjalan satu tahun di 29 titik untuk 26 desa dan tiga Kecamatan. Setiap desa akam mendapatkan dana pemberdayaan Rp 250 juta dengan melibatkan pendamping program.

“Program itu ditarget terserap 70 persen untuk pemberdayaan, dan nantinya kita lakukan evaluasi,” ungkap Siswanto.

Lebih lanjut dengan program itu diakui tidak akan berbenturan dengan dana desa karena programnya nanti usulan dari masyarakat dan melibatkan pengawasa dari Pemkab Tuban. “Mari bersama-sama kita kawal program tersebut,” tegas Siswanto.

Sementara itu, Nunuk Fauziyah, Manager P2M-SG mengatakan, program pemberdayaan masyarakat ini dapat memberikan peluang seluas-luasnya kepada masyrakat untuk memgakaes dana CSR yang sifatnya transparan. Serta seluruh organisasi (26 desa,red) memiliki kesempatan sama untuk mengajukan proposal ke Semen Indonesia melalui P2M-SG.

“Setelah lolos seleksi dan verifikasi, maka organisasi dan proposal akan mendapatkan konseling (bantuan dana,red). Proposal yang lolos memiliki muatan program pemberdayaan yang berdampak pada masyarakat miskin,” jelasnya.

Sebatas di ketahui, dari hasil Sensus Ekonomi 2016 (SE 2016), Kabupaten Tuban masuk urutan peringkat ke lima terkait kemiskinan dari 38 Kabupaten/ Kota se Jawa Timur. Sehingga Pemkan Tuban terus berupaya dengan berbagai program untuk menekan angka kemiskinan.

Sepuluh Kabupaten termiskin dari hasil Sensus Ekonomi 2916 yaitu pringkat pertama Sampang, Bangkalan- Probolingo,  Sumenep, Tuban,  Pamekasan, Pacitan, Ngawi,  Bondowoso,  dan Lamongan. (rohman)

Tinggalkan Balasan