Puluhan Rumah Warga Jombang Rusak Diterjang Angin

halopantura.com Jombang – Puluhan rumah di Kabupaten Jombang Jawa Timur rusak diterjang angin kencang pada Sabtu (18/3/2023) sore. Termasuk, tempat ibadah Musala setempat.

Anggota Pusdalops BPBD Jombang Bagus Kurniawan mengatakan pihaknya telah melakukan penanganan dampak angin kencang yang menerjang sejumlah titik di dua Kecamatan. Yakni di Kecamatan Jombang dan Kecamatan Mojowarno.

“Ada 2 kecamatan di Kabupaten Jombang yang terdampak angin kencang, yaitu Kecamatan Jombang dan Kecamatan Mojowarno,” kata Bagus.

Dia menjelaskan, angin kencang di Kecamatan Jombang menumbangkan pohon besar dan menimpa tiang PJU (Penerangan Jalan Umum) di Desa Plandi. Kejadian itu sekitar pukul 15.00 WIB.

Kemudian di Kecamatan Mojowarno terdapat 4 desa terdampak angin kencang disertai hujan deras. Yakni Desa Rejoslamet, Japanan, Gondek dan Grobokan.

Di desa Rejoslamet, pohon tumbang menimpa 1 rumah warga. Selain itu 11 rumah mengalami rusak ringan dan 1 fasilitas umum musala rusak ringan.

“Di desa Rejoslamet 11 rumah terdampak dan 1 fasilitas umum rusak semua, kerusakan ringan,” ujarnya.

Sedangkan di Desa Japanan, menurut Bagus, dilaporkan ada 13 rumah rusak ringan, 1 Fasilitas umum sekolah Rusak ringan dan 1 tempat usaha rusak berat.

“Kerusakan pada atap, terparah di desa Japanan. Kalau di Plandi tiang listrik tertimpa pohon hingga miring. Untuk korban alhamdulillah sampai saat ini nihil,” katanya menambahkan.

Dikatakan Bagus, selain melakukan pendataan terdampak bencana angin kencang, pihaknya juga melakukan pembersihan pohon tumbang yang mengganggu arus lalu lintas. Tak hanya itu, bersama relawan juga membantu warga yang terkena angin kencang.

Sementara itu, korban terdampak angin kencang Didik Harinto, mengatakan kejadian berlangsung cepat saat dirinya berada di dalam rumah.

Warga Japanan Kecamatan Mojowarno ini menceritakan, awalnya terdengar suara petir yang menggelegar berulang kali. Tak lama kemudian, berhembus angin kencang disusul hujan deras.

“kejadian awal, sebelum hujan deras, suara petir dulu lalu angin kencang. Saat itu kamu berteduh di dalam rumah,” ujarnya.

Kencangnya angin saat itu membuat atap rumah yang ditempatinya beterbangan ke berbagai arah. Sejumlah benda di atap rumah juga rontok. Merasa terancam jiwanya, ia bersama keluarga menyelamatkan diri.

“Tiang kanopi (atap rumah) beterbangan ke samping, ke belakang. Terbang sejauh 20 meter. Kami menyelamatkan diri,” katanya. (fin/roh)

Tinggalkan Balasan