Ratusan Warga Jombang Geruduk Pabrik PT Seng Fong
halopantura.com Jombang – Ratusan warga di Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang menggeruduk PT Seng Fong di desa setempat, Rabu (4/10/2024).
Mereka protes atas limbah serbuk kayu hasil produksi pabrik yang mencemari rumah warga. Menurut warga, pencemaran limbah serbuk kayu hasil produksi pabrik Sengfong sejak Juli 2023.
“Kita terdampak mulai bulan Juli. Selama tiga bulan harus menikmati udara tidak segar,” kata salah satu warga yang mengikuti aksi, Mohammad Sofwan (60).
Berdasarkan pantauan, sebelum melakukan unjuk rasa di pabrik pengolahan kayu, warga berkumpul menggar pertemuan di balai desa Tunggorono.
Karena pihak pabrik tidak hadir, perwakilan warga dengan perangkat desa setempat ke pabrik Seng Fong untuk menemui pihak manajemen.
Di sana, perwakilan tidak diizinkan masuk. Lantaran kesal, warga kemudian menggeruduk perusahan yang berlokasi di Jl Nurcholis Madjid itu. Tampak pula anggota DPRD Jombang Subaidi juga hadiri di tengah-tengah warga.
“Karena perusahaan tidak hadir di sini (balai desa), kami langsung mendatangi pabrik,” kata warga RT 02 RW 03 Desa Tunggorono Jombang ini.
“Tuntutan utamanya bagaimana perusahaan ini jangan memproduksi kalau tidak ada jaminan tidak ada debu yang mencemari lingkungan,” lanjutnya.
Warga lain, Andri mengatakan bahwa warga yang terdampak langsung adalah warga RW 02 yang membawahi RT 01 hingga 04.
Hampir seluruh bagian rumah warga penuh dengan limbah serbuk kayu, mulai dari ruang tamu hingga dapur.
“Bukan hanya di lantai, di kamar mandi, kamar tidur, di tempat makan semuanya terdampak. Apalagi setelah mandi, itu ada gatal-gatal. Anak saya itu juga gatal-gatal,” tambah Mukhson, warga yang ikut aksi.
Tidak hanya itu, aktivitas warga yang lain juga sangat terganggu. Bahkan, warga tidak berani membuka pintu rumah, terutama saat pabrik sedang berproduksi.
“Yang terdampak itu 4 RT, yang parah RT 1 dan 2. Tuntutan kita sederhana, yang penting bagaimana pabrik itu memperbaiki alatnya yang rusak itu. Terserah cara mereka seperti apa, sehingga kami bisa hidup seperti dulu lagi tanpa polusi,” ujarnya.
Ratusan warga yang tidak ditemui pihak manajemen PT Seng fong hingga saat ini masih bertahan di pabrik tersebut. Warga mengancam, akan memblokir pintu masuk pabrik, jika tuntutan tidak diindahkan. (fin/roh)