Reses DPRD, Mas Lindra Bertekad Jadikan Petani Tuban Mandiri Sejahtera
halopantura.com Tuban – Aditya Halindra Faridzki Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Jatim, bertekad memperjuangkan nasib para petani yang ada di Kabupaten Tuban untuk lebih mandiri dan sejahtera.
Komitmen itu disampaikan Aditya Halindra Faridzki dalam acara reses tahap II yang digelar di wilayah Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jumat, (18/9/2020). Kegiatan jaring aspirasi itu dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai kalangan dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan yang diajukan pemerintah.
“Untuk mengatasi keterbatasan pupuk, maka petani harus dididik untuk bisa membuat pupuk sendiri,” ungkap Lindra panggilan akrab Aditya Halindra Faridzki dihadapan para undangan.
Mas Lindra menyampaikan, Fraksi Golkar akan membantu petani dengan mendatangkan alat pembuat pupuk bagi petani. Sehingga nantinya para petani bisa membuat pupuk secara mandiri.
“Jika masih mengandalkan bantuan pupuk bersubsidi, bisa dipastikan tetap akan ada kelangkaan pupuk, karena memang jumlah pupuk itu terbatas. Sehingga kita akan latih petani untuk bisa membuat pupuk sendiri,” tegas Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tuban itu.
Selain terkait dengan pelatihan pembuatan pupuk, putra mahkota mantan Bupati Tuban Haeny itu juga akan mendidik petani untuk membuat benih sendiri. Hal itu sebagai upaya untuk menjawab persoalan yang dihadapi para petani.
“Dengan demikian problem-problem pertanian dapat diselesaikan,” tambah Mas Lindra yang juga sebagai bakal calon bupati Tuban dalam Pilkada serentak 2020.
Untuk memajukan Tuban, Lindra akan membuat terobosan berupa satu desa satu unggulan. Program itu diharapkan bisa mendongkrak perekonomian yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di masing-masing desa.
“Setiap desa pasti punya keunggulan, hanya saja terkadang belum diketahui dan belum dikelola secara baik,” jelas Lindra wakil rakyat yang terpilih dari Dapil XII meliputi Kabupaten Tuban dan Bojonegoro.
Lebih lanjut, Kabupaten Tuban yang memiliki jumlah 328 desa tersebar di 20 kecamatan mempunyai banyak potensi yang perlu dikembangkan dengan baik. Termasuk, segala potensi yang ada di desa wajib dikelola dengan baik dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Potensi desa jika dikelola dengan benar, maka akan dapat membangun ekonomi di desa, mengurangi pengangguran dan secara otomatis akan dapat meningkatkan pendapatan bagi masyarakat desa untuk hidup lebih layak,” pungkasnya. (rohman)