Ridwan Hisyam Komitmen Kawal Pendidikan Berlandaskan Pancasila
halopantura.com Kediri – Pengawalan dalam rangka memajukan dan menata dunia pendidikan yang lebih baik terus dilakukan oleh Ridwan Hisyam, anggota Komisi X DPR RI. Komitmen itu disampaikan dalam acara buka puasa bersama dan diskusi dengan Pengurus Korps Alumni HMI (Kahmi) Kota dan Kabupaten Kediri, serta pengurus HMI Cabang Kediri, di balai Kota Kediri, Minggu, (18/6/2017).
Selain itu, dalam acara itu dia juga menegaskan bahwa dalam Undang – Undang Nomer 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pendidikan Nasional merupakan pendidikan yang berdasarkan Pancasila UUD 1945 yang berakar pada nilai agama, kebudayaan, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Oleh sebab itu, Ridwan Hisjam, terus berupaya mensosialisasikan peran pendidikan, yang berkaita dengan internalisasi dan eksternalisasi Pancasila, serta Pendidikan.
“Dalam amanat konstitusi yang dinyatakan dalam UUD 45 pasal 31 sudah dijelaskan dengan tegas tentang memposisikan Pendidian Nasional pada posisi yang strategis sebagai instrumen perjuangan bangsa yang tidak hanya berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi untuk membangun bangsa dan peradaban bangsa. Dengan kata lain pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam mencerdaskan bangsa,” kata politisi senior asal Parta Golkar itu.
Menurutnya, upaya internalisasi pancasila harus berangkat dari rumusan kebijakan Pemerintah yang selanjutnya dirumuskan secara nyata dalam kurikulum pendidikan. Sehingga nanti hasilnya sangat bisa diraskan untuk sebuah kemajuan Bangsa ini.
“Hal ini menuntut pemerintah untuk memiliki pandangan yang komprehensif mengenai pancasila dan kandungan nilai yang ada didalamnya,” tambah Ridwan dalam acara diskusi itu yang mengambil tema besar Potensi Pancasila dalam dunia Pendidikan.
Lebih lanjut, upaya eksternalisasi dalam mengamalkan nilai Pancasila harus di wujudkan dalam kehidupan sehari – hati. Seperti contoh, setiap pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan harus memiliki sikap dan perilaku sesuai nilai moral yang berlaku.
“Selain itu kita juga harus membina rasa nasionalisme, mengakui musyawarah mufakat, dan juga selalu bersikap adil,” tutup Ridwan. (*/roh)