Ringankan Beban Rakyat, Kelenteng Tuban Bagi-bagi Paket Beras Gratis dan Angpao Idul Fitri 1442 H
halopantura.com Tuban – Pengurus Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban, terus berkomitmen untuk meringankan beban masyarakat dan membantu percepatan pemulihan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19 ini. Hal tersebut dibuktikan dengan kembali melakukan kegiatan sosial untuk sesama di bulan suci ramadan 1442 Hijriah.
Kali ini, pengurus Kelenteng terbesar se-Asia Tenggara itu membagikan ratusan paket beras dan angpao kepada masyarakat hingga tukang becak. Harapannya, dengan bingkisan itu mampu meringankan beban masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 dan penerima dapat merayakan hari raya lebaran dengan penuh sukacita.
“Kemarin kita bagikan paket beras dan angpao yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 dan bisa digunakan untuk lebaran,” kata Alim Sugiantoro, Ketua Penilik Domisioner TITD Kwan Sing Bio Tuban, Sabtu, (8/5/2021).
Pada saat ini umat kelenteng membagikan sebanyak 568 paket beras dan angpao. Setiap satu paket beras ini berisi 5 kilogram beras. Dimana, pembagian ini dipelopori Alim Sugiantoro dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Setiap kegiatan yang kita lakukan dengan menerapkan disiplin prokes. Kita berharap Pandemi Covid-19 segera berakhir,” tegas Alim panggilan akrab Alim Sugiantoro.
Alim menerangkan pengurus berkomitmen dan bertekad untuk kembali berbagi untuk sesama yang membutuhkan di tengah Pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Dengan kegiatan ini diharapkan rakyat bisa terbantu setelah menerima paket sembako.
“Kegiatan ini untuk meringankan beban saudara kita yang sebentar lagi akan merayakan lebaran atau perayaan Idul Fitri,” ungkap Alim Tokoh Khonghucu.
Menurutnya, kegiatan berbagi ini merupakan rutin digelar sebagai wujud toleransi antar umat beragama dan dalam rangka memperkuat kerukunan, serta kesatuan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Mari kita bersatu demi kerukunan toleransi, dan saling menghormati antar sesama. Tujuannya, untuk menyatukan Kebhinekaan dan keamanan serta ketenteraman umat beragama,” jelasnya.
Alim menambah dengan pemberian angpao pada hari raya Idul Fitri jangan dilihat nominalnya. Namun, terpenting adalah kepedulian untuk sesama dalam rangka meringankan beban dan memberi semangat pada masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, ia berharap perekonomian kembali pulih dan lebih maju.
“Pemberian angpao ini guna memberikan semangat untuk tahun depan, semuanya harus bisa punya uang yang lebih dari tahun ini. Itulah perjuangan tahun kerbau,” terangnya.
Angpao dan beras yang dibagi sebanyak 568 paket ini memiliki makna yang khusus. Artinya, pakai angka 568 ini semoga Dewa Kongco dan Tuban merestuinya angka 5 adalah Kebhinekaan yang tidak memandang golongan.
“Apapun agama dan golongan kita, kita wajib menjaga kesatuan bangsa Indonesia,” ungkap Alim kepada wartawan ini.
Kemudian angka 6 adalah Luk yang merupakan jalan keberuntungan. Lalu angka 8 adalah Fa (fuk) yang berarti rejeki yang sehat dan baik. Maka, semua itu terangkum bawa Indonesia akan menghasilkan rejeki banyak dan sehat dalam rangka menangkal Covid-19 dengan menerapkan 3 M yakni memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan.
“Kita berharap angka kasus Covid-19 turun drastis, sehingga rakyat kita sehat, dan perekonomian lancar,” pungkasnya. (rohman)