Ruang Ibadah Konghucu Dirantai, Polres Tuban Ungkap Motif Pelaku

halopantura.com Tuban – Polres Tuban sejauh ini masih mendalami polemik di internal Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban. Konflik itu, berbuntut ruangan tempat kebaktian dan ibadah bagi umat Konghucu dirantai oleh pengurus sejak beberapa hari yang lalu.

“Persoalan itu di karena konflik internal kepengurusan Kelenteng,” kata AKP M. Sholeh, Kasat Intelkam Polres Tuban, Rabu, (16/1/2019).

Hasil keterangan saksi, AKP M. Sholeh, mengungkapkan kejadian itu bermula ketika ada pemberhentian salah satu pengurus Kelenteng tanpa ada musyawarah. Tidak terima, akhirnya oknum pengurus yang dipecat langsung menggembok pintu ruangan tempat kebaktian dan ibadah bagi umat Konghucu.

“Dugaan sementara karena rasa sakit hati, sebab ada pemecatan pengurus, sehingga melakukan upaya pengembokan tempat ibadah,” beber Kasat Intelkam Polres Tuban.

Lebih lanjut, ia mengatakan sejauh ini Polres Tuban telah melakukan mediasi bersama pengurus terkait persoalan tersebut agar tidak berlarut-larut yang dapat mengancam kerukunan di wilayah Tuban. Hasilnya, persoalan tersebut akan ditindaklanjuti secara internal oleh Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia.

“Persoalan itu memang harus diselesaikan secara internal, Kalau unsur pidana masih kita dalami,” terang AKP M. Sholeh.

Pemberitaan sebelumnya, insiden tersebut juga membuat prihatin Pemkab Tuban. Serta Pemkab siap memfasilitasi persoalan tersebut agar konflik tersebut cepat selesai.

Baca: https://www.halopantura.com/ruang-ibadah-konghucu-dirantai-pemkab-persilahkan-lapor-ke-polres-tuban/

Hal itu diungkapkan Didik Purwanto, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tuban, Selasa, (15/1/2019).

Selain itu, pengurus mengaku jika gejolak itu bermula ketika pelaksanaan kebaktian umat Konghucu pada hari Jumat, diduga ada unsur provokasi tentang asusila yang disampaikan oleh salah satu pendeta.

Klaim keamanan, akhirnya pengurus memutuskan untuk ruangan kebaktian Konghucu ditutup dengan menggunakan rantai. Seperti diungkapkan Bambang Djoko Santoso, Koordinator kebaktian agama Konghucu Klenteng Tuban. (rohman)

Tinggalkan Balasan