Sabar, Kekeringan di Tuban Diprediksi Berakhir Minggu Ketiga November
halopantura.com Tuban – Kekeringan air bersih di beberapa wilayah Kabupaten Tuban belum usai, dan petugas sampai saat ini masih melakukan droping air kepada warga terdampak. Kekeringan di Bumi Wali (sebutan Tuban) diprediksikan akan berakhir pada Minggu ketiga November 2017 mendatang.
“Prediksi kekeringan, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk wilayah Tuban akan berakhir pada minggu pertama atau minggu ke tiga bulan November 2017,” kata Joko Ludiono, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Minggu, (29/10/2017).
Menurutnya, pada hari minggu ini petugas masih melakukan droping air bersih di tiga lokasi atas permintaan warga. Diantaranya berada di Desa Gesing, Sambongrejo, dan Genaharjo yang kesemuanya masuk Kecamatan Semanding.
“Droping air kepada masyarakat terdampak masih kita lakukan,” tegas Joko Ludiono kepada wartawan ini.
Penyebab kekeringan air bersih di Bumi Wali ada tiga tiga indikator. Diantaranya di pengaruhi karena fenomena El Nino (anomali iklim di Pasifik Selatan, red) penyebab terjadinya kemarau panjang dan kekeringan. Kedua karena kondisi geografis Tuban yang didominasi dengan struktur pegunungan kapur.
Indikator ketiga karena Tuban masuk daerah peta cekungan air dengan arsir merah. Artinya dominasi air bawah tanah denga debit air per detiknya minim sekali,” beber mantan Camat Grabagan itu.
Baca : https://www.halopantura.com/begini-penjelasan-bpbd-tuban-kenapa-bumi-wali-mengalami-kekeringan/
Lebih lanjut, Upaya untuk mengatasi kekurangan air bersih buat warga, Pemkab Tuban setiap hari melakukan distribusi air bersih di desa-desa terdampak. Setiap hari minimal tiga tangki air bersih di kirim buat warga terdampak.
Tiga tangki itu dengan kapasitas rata-rata 6 ribu liter air untuk dua tangki, dan satu tangki kapasitas 5 ribu liter air. Serta sampai dengan Minggu kemarin, (15/10/2017), tercatat Pemkab Tuban sudah mendistribusikan air bersih sebanyak 322 tangki buat warga terdampak. (rohman)