Safari Politik, Mantan Kapolda Jatim Ajak Masyarakat untuk Menangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024
halopantura.com Jombang – Mantan Kapolda Jawa Timur, Komjen Pol Luki Hermawan, melakukan safari politik di Kabupaten Jombang, Selasa (31/10/2023).
Luki safari politik ke sejumlah pesantren di Jombang bersama Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) yang merupakan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Pada kesempatan itu Luki menyatakan dukungan kepada pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres tahun depan.
Bahkan dirinya telah masuk dalam tim pemenangan Ganjar dan mengajak warga Jawa Timur (Jatim) memilih Ganjar Pranowo sebagai Presiden.
Ajakan purnawirawan Polri itu disebut dia, karena dirinya cukup dekat dengan warga Jatim dan kedekatannya dengan masyarakat juga sudah banyak yang mengetahui.
“Masyarakat Jawa Timur bagi saya sudah di hati,” kata Luki salah satu tim pemenangan Ganjar-Mahfud kepada wartawan saat di Pondok Pesantren Al Aziziyyah Denanyar Jombang, Selasa (31/10/2023).
Luki mengajak masyarakat Jatim untuk mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 secara damai seperti halnya pelaksanaan Pemilu 2019.
“Namun sekarang beda menjadi tim pemenangan Ganjar, saya berharap juga warga Jawa Timur tetap aman dan kondusif dan untuk bisa memenangkan Ganjar,” kata mantan orang nomor satu di kepolisian daerah Jawa Timur ini.
Gabungnya Luki dalam pemenangan Ganjar di Pilpres 2024 setelah purna tugas sebagai polisi. Luki pun berharap semua masyarakat Jawa Timur juga turut bergabung.
“Masyarakat Jawa Timur, tolong mohon doanya, mohon doanya,” tandasnya.
Sementara itu, TGB optimis jika pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang dalam kontestasi Pemilu 2024. Karena pihaknya yakin masyarakat Jatim satu nafas di bawah pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Bagi TGB, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD lahir dari dinamika rakyat, kehendak dari bawah sedangkan Mahfud MD sangat kuat dalam penegakan hukum yang dibutuhkan ke depannya.
“Dan Insya Allah pasangan yang lempeng, tidak banyak dramanya,” kata mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini. (fin/roh)