Salurkan 83 Tandon, Tetapi Bumi Wali Masih Mengalami Krisis Air Bersih

halopantura.com Tuban – Selama dua tahun Pemkab Tuban melalui Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Tuban telah menyalurkan bantuan sebanyak 83 tandon di bebarapa desa terdampak. Hal itu untuk mengurangi dampak kekeringan air bersih di wilayah Tuban.

Namun begitu, hingga saat ini Bumi Wali sebutan Kabupaten Tuban masih dilanda krisis air bersih, dan merambah di tujuh Kecamatan dari dua puluh Kecamatan yang ada di Tuban. Droping air bersih buat warga juga masih di lakukan oleh BPBD Tuban jika ada laporan warga kekurangan air.

“Tim BPBD Tuban masih melakukan kegiatan droping bantuan air bersih buat warga, hal itu berdasarkan laporan atau permintaan air bersih dari warga,” terang Joko Ludiono, Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Kamis, (7/9/2017).

Baca : https://www.halopantura.com/bpbd-tuban-catat-tujuh-kecamatan-mengalami-krisis-air-bersih/

Kata Joko Ludiono, untuk mengurangi dampak kekeringan, selama 2015 BPBD Tuban telah mendistribusikan sebanyak 83 tandon ke desa-desa terdampak.  Jumlah 83 tandon itu dengan rincian berasal dari dana hibah Dinas Pekerjaan Umum Tuban sebanyak 12 tandon.

Bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ada 30 tandon. Selanjutnya bantuan dari dana APBD Tuban sebanyak 7 tandon, Biro Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Tuban ada 30 tandon, dan pihak bank Jatim menyalurkan 4 tandon.

“Tandon tersebut didistribusikan dalam rangka memperpendek jarak yang jauh dari sumber air. Sehingga tidak termasuk kategori kering kritis,” jelas Joko Ludiono.

Untuk mengurangi dampak kekeringan air bersih, Joko Ludiono memaparkan, Pemkab Tuban telah melakukan beberapa upaya. Diantaranya memelihara atau menjaga kelestarian lingkungan untuk mengurangi dampak iklim ekstrim penyebab El Nino.

“Serta Pemkab Tuban telah melakukan program pengeboran air bawah tanah buat warga,” jelas mantan Camat Grabagan itu..

Selain itu, Pemkab Tuban juga telah melakukan program bantuan Pamsimas untuk meningkatkan akses layanan air minum dan membuat embung. Selanjutnya, Pemkab Tuban telah memaksimalan Himpunan penduduk pemakai air minum (Hippam) di masing-masing desa untuk mengurangi krisis air bersih.

“Pengembangan unit PDAM di Kecamatan juga telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak kekeringan,” beber mantan Camat Grabagan.

Lebih lanjut, mantan Camat Grabagan itu mengaku dalam waktu dekat Bupati Tuban berencana turun ke desa-desa terdampak kekeringan untuk berdialog dengan masyarakat. Kegiatan Bupati itu juga sebagai bentuk untuk menjaring aspirasi warga dalam rangka mencari solusi pengurangan dampak kekeringan.

“Insya Allah sepulang dari ibadah Haji, Bapak Bupati direncanakan akan turun ke desa-desa terdampak kekeringan dan berdilog langsung bersama warga,” terang Joko Ludiono. (rohman)

Tinggalkan Balasan