Semen Gresik Berikan Program Lanjutan ‘Fattening’ bagi Peternak Kambing
halopantura.com Tuban – PT Semen Gresik memberikan program lanjutan tentang Peningkatan Produktivitas Peternak Kokoh Semen Gresik, yaitu peningkatan produktivitas melalui penggemukan Kambing (fattening). Hal itu dalam rangka mengapresiasi atas keberhasilan para peternak kambing dalam program breeding di Desa Jenggolo dan Desa Sekardadi, Kecamatan Jenu – Tuban ditahun 2015 sampai 2016
Program baru tersebut dilaunching di Gedung Auditorium Pabrik Tuban (31/1/2018) yang dihadiri oleh Kadept Komunikasi dan Sarana Umum Semen Gresik, Aris Sunarso. Sedangkan Pemkab Tuban diwakili oleh Staf Ahli Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan, Kartono.
Hadir pula dalam acara itu perwakilan dari Kecamatan Jenu beserta 2 Kades, yaitu Kades Jenggolo dan Kades Sekardadi. Selain itu juga ada dari lembaga pendidikan, yaitu Rektor Universitas Ronggolawe (Unirow) Tuban, Supiana Dian Nurcahyani dan para tim ahli pendamping program peternakan.
Terdapat perbedaan di program yang baru dilaunching ini dengan program sebelumnya (breeding). Bila program sebelumnya fokus pada breeding dan bantuan ternak kambingnya diberikan kepada perorangan di masing-masing kelompok, kali ini fokus pada fattening yang pengelolaannya melalui kelompok karena bantuan kambing juga diberikan kepada setiap kelompok.
Pembentukan kelompok sudah ditetapkan di program sebelumnya, yaitu di Desa Sekardadi terdapat 1 kelompok, demikian halnya di Desa Jenggolo, sedangkan tiap kelompok beranggotakan 10 orang.
Dalam sambutannya, Kadept Komunikasi & Sarana Umum, Aris Sunarso mengatakan bahwa program fattening ini merupakan program lanjutan setelah adanya program breeding. Dengan melihat tekad yang kuat dari para peternak di Desa Jenggolo dan Desa Sekardadi hingga berhasil mengembangbiakan ternak kambingnya menjadi jumlah yang berlipat lipat.
“Suksesnya program itu, oleh karena itu program lanjutan ini kami berikan,” jelas Aris dalam rilisnya, Jum’at, (2/2/2018).
Harapannya semoga program yang dicanangkan hari ini bisa berlanjut, keberhasilan yang telah dicapai nantinya dapat ditularkan/ diajarkan kepada yang lain, sehingga mereka akan tertarik, apabila sdh tertarik dan mengikuti, nanti akan menjadi sentra yang kuat.
Aris Sunarso menjelaskan bahwa saat program pemberdayaan masyarakat telah diluncurkan, keberhasilannya ditunjang adanya 3 pilar utama, yang pertama adalah program itu dapat memberikan aspek ekonomi atau ada nilai tambah bagi pesertanya, yang kedua para peserta benar-benar mempunyai tekad yang kuat, sedangkan yang ketiga adalah pendampingan yang gigih dan konsisten.
Menurut Rektor Unirow, Supiana Dian Nurcahyani, program ini sejalan dengan misi di bidang pertanian maupun peternakan dari Pemerintah, yaitu membentuk peternak yang tangguh untuk memperkokoh kesejahteraan peternak. Perlu disadari bahwa dalam upaya meningkatkan swasembada pangan, bidang peternakan juga merupakan faktor yang vital, tetapi jarang disadari karena terkadang profesi peternak hanya menjadi pekerjaan sambilan.
“Lebih diutamakan adalah pertaniannya, padahal itu adalah sinergi antara pertanian dan peternakan, karena limbah dari pertanian juga bermanfaat pada peternakan dan sebaliknya,” jelas Rektor Unirow Tuban.
Kemudian ia memaparkan bagaimana melihat suatu permasalahan menjadi peluang bisnis yang bisa digunakan untuk pemberdayaan masyarakat, contohnya apabila terjadi kelangkaan daging, tentunya kita dapat memotivasi dalam diri kita untuk menangkap peluang ini sebagai peluang bisnis yang bisa memberdayakan masyarakat, dalam arti masyarakat punya potensi untuk mengembangkan kompetensinya.
Termasuk mampu merubah mindsite dengan menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti halnya pada program penggemukan kambing. Belum tentu bibit yang jelek akan tetap menjadi seperti itu atau mungkin tidak bisa gemuk, karena dengan sentuhan ilmu dan teknologi, pengelolaan pakan dan pembudidayaan yang baik itu bisa meningkatkan ternak kita menjadi sehat dan gemuk.
Perusahaan ini adalah asset yang terbesar dan menjadi kebanggaan kita, terlebih peduli dan mau menginisiasi serta memfasilitasi program yang bermanfaat bagi masyarakat, tentunya mari kita sambut dengan baik dan sama sama bisa ambil peran dalam bersinergi, sehingga dengan perusahaan ini kita bisa bersama merubah sesuatu yang tidak berguna menjadi bermanfaat.
“Kami dari universitas siap membantu, karena riset yang kami lakukan adalah semata-mata untuk pengabdian kepada masyarakat, tandas Supiana.
Senada yang disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Perekonomian, Keuangan & Pembangunan, Kartono, yang selama ini ikut mengawal implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Tuban.
Ia mengakui bahwa dari tahun ke tahun nilai CSR dari Semen Gresik masih terbesar di Kabupaten Tuban dan berharap program-program CSR perusahaan dapat disinergikan dengan program prioritas dari Pemkab Tuban. Sebagaimana yang telah menjadi prioritasnya adalah penanggulangan kemiskinan. (mus/roh)