Sempat Tertunda, Hasil Pengecekan Beras Bansos BPNT di Jenu Sesuai Tanpa Kendala
halopantura.com Tuban – Program Bantuan Sosial (Bansos) berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) buat masyarakat kurang di Kabupaten Tuban pada bulan Maret ini akhirnya cair atau tersalurkan. Sebelumnya, bantuan tersebut sempat tertunda beberapa hari karena ada update data dari Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia.
Alhasil, untuk penyaluran komoditas berupa beras BPNT di wilayah Kecamatan Jenu berjalan lancar tanpa kendala. Dimana, para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari program tersebut menerima beras kualitas premium yang telah sesuai standar ditentukan oleh pemerintah.
“Berasnya telah sesuai dan agen juga telah menerima. Artinya, penyaluran BPNT di Jenu sudah sesuai standar. Waktu kemarin ada keterlambatan karena ada verifikasi data dari Kemensos,” kata Kasat Binmas Polres Tuban, AKP Ali Kanta ketika ikut mengecek kualitas beras BPNT di pendopo Kecamatan Jenu, Kamis, (25/3/2021).
Pengecekan tersebut juga melibatkan petugas Dinas Sosial (Dinsos) bersama timnya, anggota TNI, pihak kecamatan, dan perwakilan e-warong atau agen penyalur program BPNT. Termasuk, turut hadir dalam pengecekan itu ada Imron petugas pendamping Bantuan Sosial Pangan (BSP) atau Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jenu, Saiful Athar penyedia jasa atau supplier beras dari PT Jagat Pangan Nusantara untuk wilayah Kecamatan Jenu, dan pihak terkait lainnya.
“Kita saksikan bersama, untuk sementara distribusi di Jenu tanpa ada kendala dan beras langsung disalurkan ke agen. Kedepannya mutu beras tetap di pertahankan dan ditingkatkan,” tambah AKP Ali Kanta.
Sekretaris Camat (Sekcam) Jenu Suwarsono menambahkan, proses pengecekan bersama di tingkat kecamatan ini tidak ada kendala. Termasuk, kualitas beras sudah layak konsumsi dan sesuai ketentuan.
“Distribusi beras BPNT di wilayah kami, kualitas berasnya layak untuk dibagikan ke masyarakat, dan kualitas sudah bagus sesuai standar serta layak konsumsi,” jelasnya.
Hal sama juga disampaikan Imron TKSK Jenu. Ia menyampaikan pada bulan Maret ini penerima program BPNT di kecamatan setempat ini ada 3.573 KPM. Kemudian, proses penyaluran dilakukan serentak di masing-masing agen dengan ketentuan agen harus melaksanakan pro order (PO) komoditas BPNT yang akan didistribusikan kepada KPM.
“Semua terdistribusi hari ini, dan cek kualitas beras telah dilakukan dengan hasilnya beras layak konsumsi,” tambah Imron.
Namun begitu, ia menegaskan akan tetap dilakukan pengecekan di tingkat agen sampai komoditas BPNT diterima langsung oleh KPM. Lalu, jika nantinya ada beras yang tidak sesuai maka akan dikembalikan untuk diganti.
“Jika nanti ditemukan beras tak layak konsumsi, maka supplier wajib hukumnya menganti dengan beras kualitas bagus. Itu komitmen kita bersama,” jelas Imron.
Sementara itu, Nona salah satu agen penyalur BPNT di wilayah Desa Mentoso, mengaku proses pengecekan berjalan lancar. Ia berharap kualitas beras untuk kedepannya tetap di jaga agar tidak ada yang dirugikan, khususnya penerima manfaat.
“Jangan sampai KPM dirugikan, sehingga kualitas harus tetap dijaga. Termasuk, telah ada perjanjian jika ada beras yang jelek akan dikembalikan,” ungkap Nona.
Sebatas diketahui, bantuan dari pemerintah pusat itu disalurkan kepada KPM melalui rekening BNI atau kartu sembako dengan nilai bantuan yang diterima sebesar Rp 200 ribu per bulan. Selanjutnya, penerima bisa belanja kebutuhan bahan pokok ke agen yang telah ditunjuk dengan paket yang telah diorder.
Diantaranya, masing-masing keluarga penerimaan manfaat bisa belanja ke agen dengan komoditas karbohidrat yakni beras premium seberat 15 kilogram (kg) dengan maksimal patahan beras 10 persen.
Kemudian, ketentuan berikut terkait protein hewan telur atau daging senilai Rp 26 ribu sampai di KPM. Sisanya, protein nabati berupa tahu atau tempe senilai Rp 9 ribu. (rohman)