Serap Aspirasi, Komisi IV DPRD Tuban Sapa Ratusan Guru PAUD

halopantura.com Tuban – Komisi IV DPRD Tuban menyapa perwakilan guru pendidikan anak usia dini (PAUD) se-Kabupaten Tuban. Kegiatan yang diikuti ratusan guru itu dalam rangka bimbingan teknis (Bimtek) terkait penyusunan perencanaan dan pelaporan bantuan operasional PAUD.

Ketua Komisi IV DPRD Tuban, Hj. Tri Astuti menyampaikan dana bantuan operasional pendidikan (BOP) PAUD ini d bagi 2 yaitu reguler dan kinerja. Dimana, BOP reguler ini digunakan untuk membiayai kegiatan operasional rutin satuan pendidikan.

“Sedang BOP Kinerja di gunakan untuk peningkatan mutu pendidikan satuan pendidikan,” ungkap Hj. Tri Astuti, Rabu (3/3/2023).

Bantuan operasional yang diberikan oleh kementerian pendidikan ini  yang di alokasikan  melalui dana alokasi  khusus non fisik dapat dikelola secara akuntabel dan tepat sasaran. Sehingga penyusunan rencana kegiatan sekolah harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan bukan sesuai dengan keinginan.

“Dan dalam pengelolaan dana BOSP nantinya harus berdasarkan prinsip fleksibel, efektif, efisien, dan transparan,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa penerimaan BOP PAUD reguler harus memenuhi persyaratan  diantaranya memiliki NPSN yang terdata pada aplikasi dapodik, telah mengisi dan melakukan pemutakhiran data pada Aplikasi Dapodik sesuai dengan kondisi riil di satuan pendidikan paling lambat 31 Agustus tahun anggaran sebelumnya.

Lalu memiliki izin untuk menyelenggarakan pendidikan, memiliki rekening satuan pendidikan atas nama satuan pendidikan bukan pribadi.

Berapa besaran BOP reguler yaitu dihitung berdasarkan besaran satuan biaya Dana BOP PAUD pada masing-masing daerah yang di tetapkan oleh kementerian dikalikan  jumlah peserta didik.

Hj. Astuti juga berpesan agar satuan pendidikan membuat pojok-pojok baca yang bisa di manfaatkan orang tua siswa untuk menambah literasi bagaimana pola asuh anak, edukasi dalam membekali anak-anak dengan makanan yang bergizi yang murah  namun memenuhi unsur empat sehat lima sempurna.

Kemudian, Hj. Tri Astuti mengaku metode belajar di luar sekolah bisa memanfaatkan potensi yang ada di Tuban misal dengan bekerja sama dengan Kominfo untuk siaran radio, ke taman kota, tempat wisata lokal perpustakaan atau pemadam kebakaran. Sehingga anak-anak bisa belajar langsung tanpa harus mengeluarkan banyak biaya dengan wisata keluar kota.

“Dalam kesempatan bimtek kali ini bunda PAUD juga menyampaikan beberapa aspirasinya diantaranya bantuan sarpras,” terangnya.

Aspirasi bantuan sarpras selama ini hanya 2 lembaga di kecamatan dalam 1 tahun anggaran  mohon ditambah. Setelah itu honor atau insentif guru PAUD mohon dinaikkan.

“Aspirasi mereka menyampaikan terkait komitmen Kades dalam mengalokasikan 20 persen anggaran untuk pendidikan bukan hanya pembangunan fisik. Dari aspirasi yang di sampaikan bunda-bunda berharap bisa terealisasi,” pungkasnya. (at/fin/roh)

Tinggalkan Balasan