Sesak Nafas, Evakuasi Jasad Sopir Pakai APD Lengkap
halopantura.com Jombang – Seorang sopir berinisial SJ (60), asal Desa Sentul, Kecamatan Tembelang, Jombang, meninggal secara mendadak. Peristiwa tersebut terjadi di perempatan Dumpil yang berdekatan dengan Gerbang Tol Madiun di wilayah Kabupaten Madiun, Sabtu sore (25/4/2020).
Peristiwa itu mengakibatkan arus lalu lintas di jalur arteri Madiun – Surabaya tersendat. Sebab, proses evakuasi jenazah korban melibatkan sejumlah petugas medis dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Disinfektan juga disemprotkan di tubuh korban dan bagian mobil.
Koordinator Pusdalops Gugus Tugas Percepatan Penangangan COVID-19 Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi, mengatakan, evakuasi korban dengan penggunaan APD tersebut lantaran sopir membawa dua santri dari Pondok Al-Fatah, Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan dan seorang keluarga penjemput.
Lembaga pendidikan Jamaah Tabligh itu dinyatakan sebagai klaster baru penyebaran COVID-19, setelah 43 santri setempat asal Malaysia terkonfirmasi positif COVID-19. Itu setelah mereka diperiksa saat baru tiba di negara asalnya.
“Karena itu, proses evakuasi sopir yang meninggal menggunakan APD lengkap,” ujar Zahrowi.
Untuk penyebabnya, diduga karena yang bersangkutan mengalami sesak nafas sebelum meninggal. “Kemungkinannya seperti itu. Tapi, masih menunggu hasil visum et repertum RSUD Caruban,” katanya.
Ia menjelaskan, awalnya SJ mengemudikan mobil Daihatsu Xenia berwarna putih dari arah Madiun atau baru saja menjemput dua santri Pondok Temboro dengan tujuan pulang ke Jombang.
Tiba di lokasi kejadian, mobil yang hendak menuju ke Jombang tiba-tiba berhenti. Sejumlah warga yang melihatnya tak berani memberikan pertolongan. Lantas, menginformasikannya ke Posko Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Madiun.
Tim Gugus berkoordinasi dengan pihak RSUD Caruban. Sebuah ambulans dan petugas medis dengan mengenakan APD lengkap menuju ke lokasi kejadian. Setelah sopir yang meninggal berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit.
Saat itu, tim medis juga melakukan pengecekan suhu badan tiga penumpang. Adapun hasilnya, dinyatakan masih normal, yakni berkisar antara 35 hingga 36, 4 derajat celcius.
“Untuk suhu badan penumpang normal,” tandasnya. (fit/roh)