Setoran PAD Perusahaan Air Minum Tuban Turun Jadi Rp 6,7 Miliar
halopantura.com Tuban – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lestari Tuban tengah menjadi sorotan wakil rakyat pada laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2021. Pasalnya, laporannya mengalami penurunan laba sebesar Rp 852 juta di tahun 2021 dibandingkan tahun lalu.
Selain itu, realisasi setoran pendapatan asli daerah (PAD) Tuban dari perusahaan air minum tersebut juga menurun dibandingkan tahun kemarin.
Tahun kemarin perusahaan plat merah tersebut menyetor ke kas daerah sebesar Rp 7.171 miliar. Kemudian jumlah setoran di tahun ini menurun menjadi Rp 6,701 miliar.
“Setoran (PAD Tuban, red) tahun kemarin Rp 7.171 miliar, untuk tahun ini Rp 6.701miliar sesuai hasil audit. Untuk tahun depan Rp 7.590 miliar,” ungkap Slamet Riyadi, Direktur PDAM Tirta Lestari Tuban, Minggu (26/6/2022).
Disisi lain, perusahaan air minum itu mencatatkan laporan laba Rp 13,037 miliar di tahun 2020. Kondisi tersebut menurun dibandingkan tahun 2021 yang mendapatkan laba sebesar Rp 12,187 miliar.
Meskipun laba menurun, pihak PDAM Tirta Lestari Tuban bakal meningkatkan pendapatan perusahaannya. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan optimalisasi operasional sampai efisiensi biaya.
“Meningkatkan pendapatan dengan optimalisasi operasional dengan pemasaran sambungan baru, efisiensi biaya-biaya dengan penghematan energi. Termasuk menjaring pelanggan industri,” beber Slamet Riyadi.
Sebatas diketahui, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dihadapan wakil rakyat, Kamis (23/6/2022), menjelaskan laba PDAM Tirta Lestari di tahun buku 2021 dibanding dengan tahun buku 2020 mengalami penurunan sebesar Rp 852.257.596. Jawaban itu disampaikan atas pertanyaan DPRD Tuban pada beberapa minggu lalu.
Bupati menjelaskan penurunan laporan laba itu dikarenakan sejumlah hal. Diantaranya, adanya kenaikan biaya jasa pengelolaan sumber daya air oleh Perum Jasa Tirta 1 sesuai peraturan Gubernur Jatim nomor 68 tahun 2017 sebesar lebih 351 juta.
Baca juga : Laba PDAM Tuban Anjlok Jadi Sorotan, Direktur: Efisiensi Biaya
Baca juga : Modal Gaun Pengantin, Pria Ini Kuras Harta Janda Tuban Usia 63 Tahun
Lalu Bupati kembali menjelaskan laba tahun buku 2021 dibanding dengan tahun 2020 mengalami penurunan dikarenakan adanya kenaikan biaya penggantian water meter yang macet/rusak atau berumur tua sebanyak 3.228 unit.
Faktor lain, dikarenakan penurunan equitas sebesar Rp 426 juta lebih lantaran adanya penurunan laba bersih tahun buku 2021 dibandingkan dengan tahun buku 2022. (rohman)