Strategi Bisnis Baru, 4 Anak Perusahaan PT BBS Siap Dibentuk

halopantura.com Bojonegoro – Salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) Kabupaten Bojonegoro, PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) siap membentuk 4 anak perusahaan baru. Pembentukan anak perusahaan ini merupakan salah satu strategi perusahaan untuk masuk ke berbagai lini bisnis.

Pada akhir tahun 2017 PT BBS sudah membentuk satu anak perusahaan, yaitu BBS kontruksi. Seluruh proses perijinan diprediksi selesai hingga akhir tahun dan dapat dilaunching pada 2018 nanti.

Direktur operasional PT BBS Tonny Ade Irawan mengatakan, untuk BBS kontruksi diharapkan bisa mengikuti lelang pada tahun 2018. Saat ini manajemen PT BBS masih mempersiapkan seluruh perijinan dan SDM yang akan ditempatkan pada BBS kontruksi.

BBS kontruksi diharapkan menjadi solusi kegagalan PT BBS beberapa waktu lalu saat mengikuti lelang proyek pembangunan pasar. Saat itu BBS gagal karena salah satu komisarisnya merupakan PNS di lingkup Pemkab Bojonegoro.

” Kalau anak perusahaan nanti tidak ada PNS lagi didalamnya, ini merupakan strategi bisnis,” Kata Tonny.

Penyertaan modal awal menurut Tonny, masih bisa dicover oleh PT BBS, sekitar Rp. 250 juta. Disamping itu, PT BBS juga berharap ada suntikan modal dari daerah untuk membantu keberlangsungan rencana bisnis yang terus dijalankan oleh PT BBS.

Karena masih ada 3 anak perusahaan lagi yang akan dibentuk oleh PT BBS menyusul BBS kontruksi. Diantaranya BBS Niaga, BBS Sukowati (PI blok Tuban) dan satu anak perusahaan untuk pengelolaan PI di JTB.

Untuk pengelolaan Participating interest (PI) di jambaran tiung biru (JTB) BBS masih melakukan pendekatan kepada operator Pertamina Ep Cepu (PEPC). Jika berjalan lancar dua anak perusahaan PT BBS akan mengelola PI di blok Tuban dan PI di blok Cepu.

” Setiap operator kan wajib menawarkan PI kepada daerah, namanya juga usaha kita coba saja.” pungkasnya. (dian/roh)

Tinggalkan Balasan