Sungai Tercermar, DLH Tuban Tinjau Lokasi Pencucian Pasir

halopantura.com Tuban – Perusahaan pencucian pasir Kuarsa yang berada di tepi jalur Pantura Tuban, tepatnya Desa Jenu, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban diduga kembali cemari sungai disekitar tempat pencucian pasir tersebut.

Hal itu terlihat beberapa hari terkahir kondisi air sungai dilokasi berubah keruh kecoklatan. Dalam rangka memastikan kebenarannya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tuban melakukan penelitian dengan mengambil sampel air sungai tersebut, Jum’at (30/11/2018)

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Tuban, Purnomo Sidi mengatakan pengambilan sampel air dilakukan di titik lokasi sebelum dan sesudah lokasi usaha pencucian pasir.

“Kami melakukam pengecekan di dua lokasi ini untuk memastikan apakah keruhnya air ini benar-benar disebabkan oleh limpah dari pencucian pasir, atau sebaliknya,” katanya.

Selain itu, Pihak DLH juga melakukan komunikasi dengan pihak pengelola pencucian pasir, menurut Purnomo Sidi, perusahaan sudah berusaha untuk melakukan apa yang sudah menjadi kesepakatan dengan warga.

“Pembangunan tampungan air limbanya belum seratus persen, intinya nanti limbah yang akan dibuang di sungai iti sudah betul jernih, kami akan terus memantau perkembangannya,” ungkapnya.

Sementara, Sofi Udin, Manager PT Bara Niaga Sejahtera sebagai pengelola pencucian pasir, mengaku memang sehari sebelumnya terjadi kebocoran terhadap penampungan limbah. Sehingga meluap ke sungai beberapa saat, tetapi keruhnya air tidak sepenuhnya berasal dari aktifitas perusahaan pencuaian pasir silika, namun kondisi hujan di hulu sudah membuay air tidak begitu jernih.

“Kondisi hujan juga menyebabkan air sungai tidak jernih,” tambahnya.

Menurutnya, perusahaan yang dia kelola juga sudah melakukan prosedur yang sudah semestinya, yakni melakukan pemurnian air sebelum dialirkan ke sungai.

“Kami sudah melakukan prosedur pemurnian deegan bak penampungan, kami titak buang langsung air bercampur lumpur, kami murnikan dulu baru kami dialirkan ke sungai, kemarin ada sedikit kebocoran dan tidak terlalu lama, ” kata Sofiudin, saar ditemui di lokasi pengambilan sampel air.

Sebelumnya warga mengeluhkan kondisi Sungai di desa Jenu yang mengalami pendangkalan dan berair keruh. Diduga, sungat tersebut tercemar oleh limbah dari aktifitas usaha pencucian pasir.

Tofa, warga setempat mengatakan, akibat pembuangan limbah pasir, air sungai menjadi keruh dan penuh dengan pasir. “Air sungai menjadi keruh, selain itu sungai menjadi dangkal,” katanya. (wib/roh)

Tinggalkan Balasan