Survei Indopol, Gubernur Khofifah Masih Terkuat di Pilkada Jatim 2024
halopantura.com Surabaya – Gubernur Khofifah Indar Parawansa masih memiliki potensi besar untuk memenangi pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Jawa Timur jika dirinya kembali maju pada 2024 mendatang.
Elektabilitas Gubernur Khofifah di Jawa Timur ini berada di posisi teratas mengungguli figur nasional seperti Tri Rismaharini maupun sejumlah Wali Kota. Hal tersebut merujuk pada hasil lembaga survei Indopol periode 5-11 Juli 2023.
“Figur Khofifah masih menjadi pilihan pertama masyarakat Jawa dengan 27,07 persen,” ungkap Fauzin, SH,MH, Direktur Indopol Survey Jawa Timur, Selasa (8/8/2023).
Menurutnya, sosok yang layak menjadi calon Gubernur Jawa Timur berada di urutan ke dua ada figur Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan 14,15 persen. Kemudian ada Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak 5.98 persen, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi 4,76 persen, dan kelima ada Syaifullah Yusuf 3,29 persen.
“Sementara figur lain masih di bawah 1 persen berdasarkan pertanyaan terbuka (Top of Mind) figur yang layak menjadi Gubernur Jawa Timur,” tambah Fauzin.
Lalu ia menyampaikan pertanyaan semi terbuka dengan 8 nama jika Pilkada Gubernur dilaksanakan hari ini. Maka publik Jawa Timur akan memilih pertama Khofifah dengan 28,17 persen, kedua Tri Rismaharini 17.20 persen, ketiga Emil Dardak 9.63 persen, keempat Eri Cahyadi 8,05 persen, dan kelima Syaifullah Yusuf 4,15 persen.
“Figur keenam ada Ahmad Fauzi dengan 1,95 persen, dan ketujuh Suyoto 1,46 persen. Sementara figur lain di bawah 1 persen,” terang Dosen Trunojoyo Madura itu
Selain itu, lembar survei Indopol mengungkapkan tingkat kepuasan masyarakat Jawa Timur terhadap kinerja Gubernur Khofifah masih cukup tinggi atau konsisten dengan tingkat kepuasan secara regional yakni berada pada 87,2 persen.
“Umumnya publik puas terhadap upaya pemerintah daerah dalam menangani beberapa hal. Ada 2 hal yang kepuasannya relatif rendah yakni terkait pemberantasan korupsi 66,83 persen, dan penanganan pengangguran dan kemiskinan 64,51 persen,” jelas pria kelahiran Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban itu.
Menurutnya, survei ini dilakukan dengan metode penarikan responden multistage random sampling. Jumlah responden sebesar 820 yang tersebar di 38 Kota atau kabupaten di Jawa Timur dengan margin of error kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
“Kriteria responden yang diwawancarai tatap muka berumur 17 tahun atau sudah menikah dan memiliki hak pilih berdasarkan DPT KPU RI, Tahun 2022,” terang Fauzin.
Baca juga : Pileg 2024, Ketua DPRD Tuban Sebut Head to Head PKB dan Golkar
Baca juga : Petugas TKSK Dilaporkan Polisi, Dinsos Tuban Mulai Evaluasi Internal
Lebih lanjut, ia menegaskan untuk waktu wawancara dilaksanakan pada tangga 5 – 11 Juli 2023. Dimana, seluruh responden berhasil diwawancarai.
“Untuk menjaga kualitas hasil survei maka dilakukan quality control berlapis diantaranya adalah monitoring, spotcheck sebesar 30 persen jumlah responden dan foto-foto yang didokumentasikan sebagai alat kontrol,” pungkasnya. (rohman)