Tabloid Bergambar Jokowi-Ma’ruf Beredar di Pendopo Tuban
halopantura.com Tuban – Tabloid bercover gambar Jokowi – Ma’ruf Amin beredar di kegiatan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-96 dan Pelantikan Pengurus Cabang NU Kabupaten Tuban periode 2018-2023, bertempat di Pendopo Tuban, Sabtu , (30/3/2019).
Tabloid itu berisi tentang hukum memilih Presiden, mengapa harus Jokowi?, menjawab tuduhan-tuduhan terhadap Jokowi, mengapa harus KH. Ma’ruf Amin?, menjawab tuduhan-tuduhan terhadap KH. Ma’ruf Amin. Dengan cover depan tertulis oleh KH. M. Said AR pengasuh Ponpes “Mus” Rembang, Jawa Tengah.
Seratus lebih tabloid tersebut sengaja dibagikan kepada ribuan undangan yang hadir dalam kegiatan tersebut. Terlihat beberapa warga NU yang hadir dalam acara itu juga tengah membaca isi dari tabloid bergambar Jokowi-Ma’ruf sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019 – 2024.
Panitia kegiatan mengaku tidak tahu siapa orang yang mengedarkan tabloid tersebut. Termasuk, pembagian tabloid itu tidak ada dijadwal kegiatan yang dihadiri Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj.
“Saya tidak tahu siapa yang membagi tabloid itu, mungkin banyaknya rombongan liar (romli) yang ingin berpartisipasi dalam acara ini,” ungkap Didik Purwanto Ketua Panitia Kegiatan.
Selain beredar tabloid, sebelum pelantikan pengurus ada atraksi dari sejumlah pesilat Pagar Nusa Tuban. Dalam aksinya, salah satu pesilat mengupas kelapa muda dengan menggunakan gigi, dan memecahkannya pakai kepala.
Setelah berhasil pecah, menariknya di dalamnya berisi tiga bendera berukuran kecil. Tiga bendera yang pertama diambil oleh pesilat berwarna merah putih, kemudian bendera NU, dan terakhir bendera bergambar Jokowi-Ma’ruf Amin.
Atraksi itu, sontak membuat para undangan yang ada di pendopo Kabupaten Tuban langsung bertepuk tangan dengan meriah bersamaan dengan pesilat membentangkan bendera kecil itu.
“Namanya seni bela diri, keluarnya gambar singa atau macan itu apresiasi seni dari meraka, itu tidak ada perintah,” kata Ketua Panitia ketika menjawab pertanyaan tentang bendera Jokowi-Ma’ruf yang keluar dalam atraksi tersebut.
Ia pun menegaskan bendera apa yang akan keluar dalam atraksi pecah kelapa muda menggunakan kepala pesilat pagar nusa itu tidak ada perintah. Sebab, itu murni dari seni bela diri yang ditampilkan pesilat.
“Sekali lagi itu tidak ada perintah,” tegas Didik Purwanto.
Baca : https://www.halopantura.com/said-aqil-sebut-warga-nu-militan-pilih-jokowi-maruf/
Sebatas diketahui, acara itu dihadiri tokoh-tokoh NU Tuban, Banom NU, ribuan kader, dan beberapa undangan terkait lainnya. Termasuk H. Fathul Huda juga ikut dilantik dalam kepengurusan PC NU Tuban. (rohman)