Tabung Elpiji Meledak, Rumah Warga Tuban Ludes Terbakar
halopantura.com Tuban – Sebuah rumah milik Karni (65), warga Dusun Kenti RT 02/ 13, di Desa Prambon Tergayang, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban ludes terbakar, Rabu siang, (20/2/2019).
Kobaran api diduga berasal dari kebocoran tabung gas elpiji 3 kilogram, dan meledak berada di dalam dapur rumah korban. Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa yang meninggal dunia.
“Korban jiwa nihil,” ungkap Joko Ludiono, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban.
Kejadian itu terbilang sangat cepat ketika rumah korban dalam kondisi kosong lantaran ditinggal keluar, sekitar pukul 13.15 Wib. Tiba-tiba di dalam dapur rumah korban terdengar suara ledakan yang diduga berasal dari tabung gas elpiji yang bocor.
Akibatnya, api menyambar rumah korban yang terbuat dari kayu. Kobaran api semakin membesar lantaran ditiup kencanganya angin, dan di dalam rumah korban banyak bahan yang mudah terbakar menjadikan api semakin membesar.
“Diduga penyebab kebakaran akibat tabung LPG meledak,” ungkap Joko Ludiono kepada wartawan ini.
Mengetahui ada api, warga setempat berusaha memadamkan si jago merah dengan menggunakan alat seadanya agar tidak merambat ke rumah warga lainnya. Namun usaha warga tidak membuahkan hasil, dan kejadian itu dilaporkan petugas.
“Mendapat laporan anggota langsung meluncur ke lokasi,” terang Joko panggilan akrab Ketua Pelaksana BPBD Tuban.
Lebih lanjut, ia mengatakan kobaran api berhasil dipadamkan dengan bantuan satu mobil Mobil PMK Rengel, 2 unit Mobil PMK Tuban, dan dibantu satu mobil PMK Bojonegoro. Serta pemadaman api juga juga dibantu oleh warga setempat.
“Tim yang meluncur ada 6 personil pos Damkar Rengel, dan 7 personil dari Mako BPBD Tuban,” ungkap mantan Camat Grabagan itu.
Hingga saat ini kerugian secara materi belum diketahui lantaran petugas masih melakukan pendataan. Tetapi kerugian yang ditanggung korban ditaksi mencapai ratusan juta lantaran rumahnya rata dengan tanah.
“Akibat kejadian itu rumah dan dapur habis terbakar, kerugian masih belum diketahui karena masih didata,” pungkasnya. (rohman)