Tenaga Lokal Jadi Prioritas Utama di Kilang Minyak Tuban

halopantura.com Tuban – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban terus berbenah untuk menyiapkan diri menyambut Kilang Minyak yang direncanakan berdiri di Kecamatan Jenu, Tuban, Jatim. Salah satunya, menyimpan skill tenaga lokal dengan menggelar beberapa pelatihan.

“Tenaga lokal harus di prioritaskan ketika rekrutmen tenaga kerja Kilang Minyak,” kata Tajuddin Tebyo, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (TPSP) dan Tenaga Kerja Kabupaten Tuban, Rabu, (10/2/2019).

Menurutnya, menyambut keberadaan Kilang, Pemkab Tuban terus menyiapkan skill tenaga lokal sebanyak-banyaknya, dengan memberi pelatihan-pelatihan buat para pencari kerja. Sebab, nantinya proyek kilang minyak di Tuban bakal menampung lebih 4 ribu tenaga kerja.

“Pekerja di Kilang Minyak Tuban  wajib menggunakan tenaga kerja lokal asli Tuban,” tegas Tajuddin Tebyo.

Alasan kenapa memprioritaskan tenaga lokal, ia mengungkapkan hal itu sesuai sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 19 tahun 2016 tentang Ketenagakerjaan, serta Peraturan Bupati Tuban nomor 69 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 19 tahun 20016 tentang Ketenagakerjaan. Semua itu mengatur bahwa perusahaan wajib memprioritaskan penerimaan tenaga lokal yang telah memenuhi syarat.

“Aturan itu wajib diterapkan oleh perusahaan,” jelasnya.

Menurutnya, pelatihan yang telah dilakukan berupa pelatihan las listrik 3 G lanjutan. Dengan tujuan memberikan peningkatan keahlian kepada masyarakat Tuban, khususnya pencari kerja.

“Pemkab Tuban juga telah bekerjasama dengan sumber daya manusia Migas Cepu, melaksanakan pelatihan kepada 33 orang. Pelatihan yang diberikan berupa Operator K3, Operator Scafolding, Operator Pesawat Unit Ringger, Operator Pesawat angkut unit Foto lift,” jelasnya.

Tak berhenti disitu, Pemkab Tuban juga telah menjalin kerjasama dengan PT Pertamina (Persero) untuk mengadakan pelatihan yang mendukung kegiatan pembangunan kilang minyak.

“Pelatihan itu diberikan kepada masyarakat terdampak,” ungkapnya.

Lebih lanjut, mantan Camat Senori itu menambahkan pelatihan yang bekerjasama dengan Pertamina seperti pelatihan K3 dasar yang di ikuti 70 orang. Kemudian scurity diikuti 31 orang, dan pelatihan Healt Safetyand Environment (HSE) diikuti 10 orang.

“Diakhir pelatihan, mereka mendapatkan safety passport dari Pertamina,” tegasnya.

Sebatas diketahui, saat ini penetapan lokasi (Penlok) pengadaan tanah untuk pembangunan kilang minyak berada diwilayah kecamatan Jenu telah muncul. Target selesai pembebasan lahan selama dua tahun kedepan.

Baca : https://www.halopantura.com/proyek-kilang-tuban-warga-penggarap-lahan-klhk-terima-tali-asih-rp-20-juta-per-hektar/

Baca : https://www.halopantura.com/target-2025-kilang-tuban-beroperasi-butuh-5-ribu-tenaga-outsourcing/

Baca : https://www.halopantura.com/pembangunan-kilang-ada-152-rumah-warga-dan-8-mushola-terancam-dipindah/

Baca : https://www.halopantura.com/polemik-kilang-rumah-tokoh-masyarakat-diteror-bom-molotov/

Baca : https://www.halopantura.com/penolakan-kilang-jokowi-minta-aspirasi-sampaikan-ke-bupati/

Dengan luas tanah untuk pembangunan kilang sekitar sekitar 841 hektar, terdiri dari lahan milik KLHK, tanah Perhutani, dan warga. Tanah warga berada di tiga desa yakni Desa Wadung, Sumurgeneng, dan Kaliuntu.

Target yang direncanakan pada tahun 2025, kilang minyak di Tuban itu telah beroperasi. (rohman)

Tinggalkan Balasan