Terapkan Prokes, Pengurus PA GMNI Tuban Periode 2021 – 2026 Dilantik

halopantura.com Tuban – Dewan pengurus cabang (DPC) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tuban periode 2021 – 2026, resmi dilantik. Kegiatan tersebut menerapkan disiplin prokes terkait Covid-19 bertempat di gedung serbaguna BUMDes Karangagung, Kecamatan Palang, Sabtu (20/11/2021).

Penerapan prokes tersebut dilakukan mulai dari tamu undangan yang akan masuk ke ruang harus cek  suhu badan, bermasker, tidak bergerombol, cuci tangan dan lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Pelantikan tersebut bertemakan “Peran Gerakan Dalam Upaya Pemulihan Ekonomi Kerakyatan” itu bertempat di gedung serbaguna BUMDes Karangagung, Kecamatan Palang, Tuban.

Ketua DPC PA GMNI Tuban, Amir Burhannudin berserta pengurus cabang periode 2021-2026 dilantik oleh Ketua Bidang Agraria, Pertanian dan Kehutanan DPP PA GMNI, Anom Surahno, M.SI.

“Memang beda, jika biasanya pelantikan di kota, kita di desa,” kata Amir Burhannudin saat sambutan seusai dilantik.

Menurutnya, desa adalah pilar dari negara, jadi jika 311 desa dan 17 kelurahan yang ada di Tuban maju, maka Kabupatennya secara otomatis juga akan maju.

Jadi biarkan para pengurus PA GMNI Tuban ini memperkuat basis di desa, memberikan kontribusi nyata atas problem masyarakat bawah.

CEO Deltras Sidoarjo itu juga menambahkan, jika PA GMNI bersifat plural atau majemuk. Sehingga, bagi kader yang ada di dalamnya dibebaskan dalam menentukan karirnya di bidang politik.

“Sekali lagi desa adalah pilar pemerintahan, PA GMNI siap menjadi mitra untuk memperkuat elemen pemerintahan desa dalam segala sendi-sendi kehidupan sosial,” pungkas pria yang juga sebagai Wakil Ketua Asprov PSSI Jatim.

Sementara itu, Anom menyatakan, jika berbicara pada tataran desa, maka alumni GMNI akan bersinggungan dengan para petani. Selain itu juga ada kelas buruh di tatanan kehidupan sosial lainnya.

Dengan begitu, peran alumni sangat dibutuhkan bagi kaum buruh dan petani. “Saya sangat senang pelantikan di lakukan di desa, karena desa sebagai embrio atau pilar kemajuan,” terangnya.

Anom yang juga sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Timur menambahkan, gerakan turun ke desa ini harus dimulai.  Jika diimplementasikan, petani butuh akses yang berkolaborasi dengan kecanggihan teknologi, maka alumni bisa memberi pendampingan.

Sekarang gadget sudah banyak yang pegang, tinggal pemanfaatannya. Misal, untuk mengakomodir gerakan petani, baik di bidang pasar, riset dan lain-lain. Di sinilah peran alumni GMNI bisa dilihat.

“Ini zaman kolaborasi dengan kecanggihan teknologi, bisa menjadi energi yang luar biasa jika digunakan dengan baik. Begitu juga sebaliknya,” pungkasnya. (rohman)

Tinggalkan Balasan