Teror Bom Molotov, DPRD Tuban Percayakan Penyidikan Pada Kepolisian
halopantura.com Tuban – DPRD Tuban ikut prihatin, dan angkat bicara terkait adanya insiden teror bom molotov di kediaman Soewarto Darmandi di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Diduga teror itu dipicu tentang konflik kilang, sebab sejauh ini Soewarto terkenal sebagai tokoh masyarakat yang vokal dalam menyuarakan tentang penolakan pembangunan kilang minyak di Tuban.
Terkait teror bom molotov itu, dewan mempercayakan kasus itu untuk ditangani dan di selidiki oleh pihak kepolisian. Hal itu untuk menghindari banyaknya spekulasi yang berkembang, khususnya terkait adanya konflik penolakan kilang.
“Terkait dengan peristiwa itu (teror bom molotov,red) kami menyerahkan kepada proses penyelidikan yang di lakukan oleh pihak kepolisian,” kata Hj. Tri Astuti Wakil Ketua DPRD Tuban, Jumat, (8/2/2019).
Politis senior asal partai Gerindra itu juga berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di wilayah Bumi Wali Tuban. Sebab, segala persoalan bisa dibicarakan dengan baik-baik.
“Kami berharap kejadian semacam ini tidak terulang lagi. Semua bisa di bicarakan baik-baik,” harap Hj. Tri Astuti yang juga Caleg Gerindra dari Dapil II meliputi Kecamatan Palang, Widang, dan Plumpang.
Pemberitaan sebelumnya, peristiwa teror bom molotov itu terjadi pada Rabu malam dini hari, (6/2/2019) sekitar pukul 02.15 Wib.
Saat itu, keluarga Soewarto sedang istirahat di dalam rumahnya, dan tiba-tiba terdengar suara ledakan diatas atap rumah. Mendengar suara itu, korban langsung terbangun dan keluar rumah untuk melihat situasi.
Setelah keluar rumah, ia terkejut karena melihat api keluar dari atap rumah dan sangkar burung miliknya hangus yang diduga dilempar bom molotov oleh orang yang tidak dikenal. Selanjutnya kejadian itu dilaporkan kepada Polres Tuban.
Mendapat laporan, anggota Satreskrim Polres Tuban langsung datang ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Serta mengamankan barang bukti guna proses penyelidikan lebih lanjut. (rohman)