Terus Berinovasi, Solusi Bangun Indonesia Cetak Laba Rp 499 M di Tahun 2019
halopantura.com – Anak usaha PT Semen Indonesia Tbk, yakni PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) mengumumkan kinerja keuangan perusahaan tahun buku 2019 dengan hasil yang membanggakan.
Alhasil, perusahaan yang dulunya bernama Holcim Indonesia tersebut berhasil menutup dengan peningkatan pendapatan sebesar 6,55 persen dan membukukan laba Rp499 miliar.
Selain itu, volume penjualan semen dan terak naik 4,80 persen dibandingkan tahun 2018 sebagai hasil peningkatan utilisasi, serta sistem distribusi dan pemasaran yang terintegrasi dengan SIG.
“Tahun 2019 SBI berhasil tekan Beban Pokok Pendapatan hingga 6,43 persen, dan SBI terus fokus ciptakan inovasi-inovasi baru untuk keberlanjutan Perseroan di masa depan,” ungkap Diah Sasanawati, Corporate Communications Manager PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Senin, (2/3/2020).
Menurutnya, di tengah pasar yang relatif stagnan dan kelebihan pasokan yang masih membayangi industri semen nasional pada tahun 2019. Tetapi SBI mampu meningkatkan kinerja signifikan sejak bergabung dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG pada awal tahun 2019.
“Bahkan membalikkan kinerja dengan kembali mencetak laba positif dibandingkan kerugian yang dialami perseroan sejak tahun 2016 silam,” ungkapnya.
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat industri semen domestik tumbuh tipis 0,3% pada tahun 2019 atau mencapai volume penjualan sebesar 69,8 juta ton. Realisasi ini jauh di bawah ekspektasi pertumbuhan 4,8% yang diproyeksikan sebelumnya. Sedangkan penjualan ke pasar ekspor pada tahun 2019 mencapai 6,4 juta ton atau naik 11,8% dari 5,7 juta ton pada tahun 2018.
Lalu, sinergi SBI yang terbangun dan semakin kuat bersama SIG, membantu mendongkrak volume penjualan pada tahun 2019 lebih tinggi dari pertumbuhan pasar menjadi 12,3 juta ton atau naik 4,80% dari 11,8 juta ton pada tahun 2018 dan mempertahankan pangsa pasar.
“Peningkatan volume ini didorong oleh peningkatan penjualan semen dan terak domestik sebesar 5,01% menjadi 11,8 juta ton dari 11,3 juta ton pada tahun 2018, serta peningkatan volume penjualan beton jadi (ready-mixed concrete) sebesar 3,19% menjadi 1.501 m3 pada tahun 2019 dari 1.454 m3 pada tahun sebelumnya,” jelasnya.
Kombinasi peningkatan volume dan kekuatan merek produk perseroan, mampu meningkatkan pendapatan menjadi Rp11,06 triliun atau naik 6,55% dari Rp10,38 triliun pada tahun sebelumnya. EBITDA naik 64,29% menjadi Rp1,78 triliun pada tahun 2019 dari Rp1,08 triliun pada tahun 2018.
“Program-program efisiensi yang dijalankan oleh perseroan sepanjang tahun 2019, mampu membantu menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 6,43%. Sehingga perseroan mampu meningkatkan Laba Sebelum Bunga & Pajak Penghasilan dan akhirnya mencetak Laba Bersih sebesar Rp499 miliar,” jelasnya.
Tak hanya itu, SBI berani berubah lebih baik dengan meluncurkan “Dynamix” sebagai merek dagang semen yang baru di tahun 2019. Mengusung slogan “Berani Berubah Lebih Baik”, merek baru ini merupakan bagian dari proses integrasi paska akuisisi oleh SIG pada awal tahun 2019, serta transformasi perseroan untuk memberikan nilai tambah sesuai dengan kebutuhan pelanggan, dan inovasi bahan bangunan yang berorientasi pada masa depan.
Pada tahun yang sama, SBI juga meresmikan pusat distribusi semen yang baru di Tanjung Api Api, Banyuasin, Palembang. Memiliki daya tampung 5.000 ton.
“Kehadiran gudang semen ini merupakan upaya perseroan untuk lebih mendekatkan diri dengan pelanggan, dan menunjang kebutuhan pembangunan di Sumatera Selatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk resmi memperkenalkan merek perusahaannya yang baru yaitu SIG. SIG menjadi simbol transformasi bisnis dari penyedia semen menjadi penyedia solusi, terus berinovasi untuk menjawab kebutuhan konsumen yang semakin berkembang melalui operasi yang ramah lingkungan, pemanfaatan teknologi dan digitalisasi, serta mempertimbangkan aspek berkelanjutan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan lingkungan hidup bagi generasi di masa depan.
Sejak bergabung bersama SIG pada awal tahun 2019 lalu, SBI secara konsisten mencatatkan perbaikan kinerja perseroan yang tercermin pada peningkatan pendapatan dan perolehan laba secara bertahap.
Selain kekuatan jaringan operasi dan distribusi, sinergi dengan SIG juga melengkapi portfolio solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang beragam. (rohman)