Tim Unair Dinilai Tak Profesional, DPRD Tuban Beri 9 Catatan Pelaksanaan Ujian Perangkat Desa 2023

halopantura.com Tuban – DPRD Kabupaten Tuban meradang terkait pelaksanaan tes atau ujian seleksi perangkat desa yang digelar oleh pemerintah setempat pada Rabu, (9/8/2023). Dimana, lembaga legislatif itu kecewa dengan tim Airlangga Assessment Center (AAC) dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sebagai penyedia soal ujian perangkat desa tahun 2023 ini.

“Pertama kurang profesional dan ke dua tidak perlu direkomendasi ulang sebagai pelaksana tes perangkat desa. Ini catatan yang harus dilakukan evaluasi oleh Komisi 2 DPRD bersama eksekutif tim Unair,” terang Ketua DPRD Tuban H. Miyadi, Senin (14/8/2023).

Menurutnya, evaluasi pelaksanaan ujian perangkat desa di Kabupaten Tuban pada 9 Agustus 2023 ada 9 cacat yang perlu diperhatikan oleh eksekutif. Pertama, tim Unair pembawa naskah tidak ada yang mengawal dari keamanan.

“Kedua jeda kedatangan naskah soal dengan pengerjaan sangat jauh waktunya,” tambah Ketua DPRD Tuban dua periode ini.

Evaluasi ketiga adalah tidak adanya keterangan jumlah berapa naskah di dalam amplop sehingga ini memungkinkan diambil pihak Unair tidak tahu. Empat tidak ada denah pemberian naskah soal sehingga banyak peserta yang sama soalnya dengan yang dipinggirnya.

“Tidak ada segel untuk mesegel amplop LJK. Segel yang dipakai lakban putih yang tidak ada tulisannya. Keenam tidak ada berita acara pengembalian LJK dan naskah soal setelah pelaksanaan ujian,” beber Ketua DPC PKB Kabupaten Tuban itu.

Catatan evaluasi ke tujuh, H. Miyadi menyebut naskah soal praktek semuanya sama dan kondisi itu sangat dimungkinkan peserta melihat jawaban peserta lain) itu pun pilihan jawabannya hanya A,B, dan C. Lalu pihak Unair tidak siap dengan koreksi jawaban peserta menggunakan scanner.

“Catatan ke delapan, koreksi menggunakan scanner seakan-akan pihak Unair belum siap, yang janjinya 30 menit bisa 100 LJK kenyataannya alatnya eror terus sehingga molor sampai 4 jam lebih,”

Catatan ke sembilan, ia menyampaikan proses rekap yang dilaksanakan Unair juga sangat lama, setelah proses scanner masih dibuktikan waktu 5 jam lebih untuk melihat hasilnya. Oleh sebab itu, catat tersebut harus menjadi bahan evaluasi buat eksekutif ketika nantinya ada rapat kerja dengan komisi.

“Ini catatan yang harus dilakukan evaluasi oleh Komisi 2 DPRD bersama eksekutif tim Unair,” tegas H. Miyadi.

Merespon hal itu, Sugeng Purnomo, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemerintahan Masyarakat Desa (Dinsos P3A dan PMD) Kabupaten Tuban, masih tidak mau komentar terkait persoalan tersebut sampai berita ini selesai ditulis.

Sebatas diketahui, Pemerintah Kabupaten Tuban membuka lowongan perangkat desa sebanyak 234 formasi di 19 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban. Dari jumlah itu, ada sebanyak 3.675 orang atau peserta yang mengikuti ujian dan tes seleksi perangkat desa, pada Rabu (09/08/2023).

Baca juga : Terus Berinovasi, Lapas Tuban Pamerkan Hasil Kerajinan Napi di Car Free Day

Baca juga : HUT Kelenteng ke-1863: Umat Tri Dharma Tuban Berharap Kepengurusan Baru Segera Terbentuk

Pelaksanaan ujiannya ada beberapa tipe soal, yaitu tulis dan komputer. Masing-masing tipe memiliki bobot skor atau nilai yang berbeda dengan total 100 poin.

Lebih lanjut, untuk tes tulis sebanyak 125 soal dengan masing-masing bobotnya 0,6 poin. Sementara 10 soal komputer masing-masing nilai atau skor 2,5 poin. (rohman)

Tinggalkan Balasan