Transaksi Hewan Kurban di Pasar Sumenep Meningkat, Harga Ikut Merangkak Naik
halopantura.com Sumenep – Mendekati perayaan hari Raya Idul Adha 2017, permintaan hewan kurban di sejumlah pasar hewan di Kabupaten Sumenep, mengalami peningkatan permintaan. Bahkan aktivitas para pembeli dan penjual hewan di pasar hewan mulai ramai.
Selain itu, harga hewan kurban juga mengalami kenaikan dibanding bulan yang lalu. Harga hewan diprediksikan akan terus naik sampai dengan Idul Adhan tiba nanti.
Kondisi seperti itu diungkapkan salah satu pembeli di pasar hewan yang berada di jalan Pahlwan Sumenep, Selasa, (22/8/2017). Kejadian itu diakui sudah terjadi sejak seminggu kemarin.
“Sudah seminggu terakhir dipasar hewan ini mengalami kenaikan pembeli hewan kurban,” kata salah satu pembeli hewan kurban jenis kambing, Abdus Samad.
Meningkatnya harga kambing di Sumenep di karenakan banyaknya permintaan untuk kebutuhan kurban. Bahkan pasar hewan kondisi permintaan lebih bagus dibanding tahun sebelumnya.
“Permintaan hewan kurban di tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Sekarang sudah ada calon pembeli yang pesan 250 ekor kambing, tahun lalu masih berada dibawah itu,” terang Abdus Samad.
Hal sama juga diungkapkan oleh Ahmad Jiadi, salah satu pedagang kambing asal Kecamatan Lenteng, Sumenep. Ia mengaku permintaan dan harga hewan kurban di pasaran mulai naik.
Kenaikan harga kambing biasa saat ini mencapai Rp 300 ribu perekor. Sedangkan untuk kambing jenis etawa mencapai Rp 500 hingga 700 ribu perekor, dan jenis kambing kaligesing mencapai Rp 700 ribu hingga 1 juta perekor.
”Semula harganya hanya mencapai Rp 1,3 juta perekor dan saat ini sudah naik menjadi Rp1,7 juta per ekor,” kata Ahmad Jiadi.
Menurutnya, melonjaknya harga kambing tahun ini bukan yang pertama kalinya, melainkan setiap mendekati hari raya kurban terpantau naik. Hal itu sudah bisa dipastikan oleh penjual hewan kurban.
“Ke depan harga hewan kurban pasti terus naik hingga H-1 Lebaran Idul Adha,” jelasnya.
Sementara itu, Samauddin, Ketua Peguyuban Pedagang Sapi dan Kambing, Kabupaten Sumenep, tidak menampik hal itu. Menurutnya, naiknya harga dipicu banyaknya permintaan dari konsumen.
”Semakin banyak permintaan, maka akan berdampak pada harga. Apalagi ketersediaan barang sangat terbatas, seperti hewan kurban, itu sudah hukum ekonomi,” jelasnya. (aji/roh)