Tren Naik, Pemkab Jombang Gelar Rapid Test Massal

halopantura.com Jombang- Provinsi (Pemprov) Jawa timur (Jatim) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang melakukan rapid test massal di lima kecamatan dengan target sebanyak 1000 (seribu) orang. Hal itu dilakukan untuk memutus rantai COVID-19.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, drg Lili Aprilianti mengungkapkan, rapid test itu digelar sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 di Kabupaten Jombang. Sebab, kasus corona di Jombang terus angkanya terus naik.

Dari data di Dinas Kesehatan Pemkab Jombang, per Selasa sore (16/6/2020), jumlah warga yang terinfeksi virus corona di Kabupaten Jombang mencapai 178 orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 11 kasus dibanding sehari sebelumnya.

“Ini merupakan upaya Pemprov Jatim dalam memutus rantai penyebaran COVID-19. Jika dalam rapid test ini hasilnya reaktif, akan kita tindak lanjuti dengan tes swab. Jika seribu orang masih kurang, maka akan kita tambah,” ujar Lili pada Selasa (16/6/2020) ketika ditemui di sela rapid test massal di Pasar Peterongan Jombang.

Pasar Peterongan merupakan lokasi pertama rapid test. Karena di lokasi tersebut paling banyak pasien terinfeksi COVID-19. Oleh sebab itu, pasar yang berada di tepi jalan nasional tersebut sempat ditutup Pemkab Jombang selama tiga hari. Saat ini di pasar tradisional itu diberlakukan sistem ganjil-genap.

Kecamatan Peterongan juga menjadi penyumbang jumlah positif COVID-19 tertinggi kedua di Kabupaten Jombang. Data terbaru, pasien positif Covid-19 dari Kecamatan Peteroangan sudah tembus 37 orang.

“Dari seribu orang yang kita targetkan mengikuti rapid test massal, kita ambil di lima kecamatan, termasuk Peterongan ini,” tambah Kepala Dinas Kesehatan Jombang drg Subandriyah.

Setelah dari Peterongan, rapid test selanjutnya digelar di Pasar Sumobito pada Rabu (17/6/2020). Maklum saja, Kecamatan Sumobito menempati urutan pertama jumlah kasus covid di Jombang. Data terbaru kecamatan ini menyumbang 38 kasus. Bahkan di salah satu desanya menjadi klaster baru, yakni klaster Plosokerep.

“Rapid test ini kita gelar berpindah-pindah. Yakni di lima kecamatan yang jumlah kasus COVID-19 relatif tinggi. Di antaranya Kecamatan Peterongan dan Sumobito. Jika hasil rapid test reaktif, maka kita tindak lanjuti dengan test swab,” tandasnya. (fin/roh)

Tinggalkan Balasan