Viral di Facebook, Subekti Bikin Surat Penyataan Minta Maaf

halopantura.com Tuban – Akun facebook bernama Subekti Manggya Basuki seketika menjadi vilar dan terkenal. Hal itu setelah ia mempostingan status di grup facebook tentang asal usul nama Kabupaten Tuban.

Status itu bertuliskan “Tuban jarene saka tembung : 1. meTU BANyune, 2. waTU tiBAN, 3. TUwak lan tayuBAN. Salah kabeh iku. Sing bener TUBAN iku saka tembung NGENTU BANCI ! PUAS?!!! Sejarah kok otak atik waton matuk, Cuk !. Kemudian status itu langsung di hapus lantaran rawan viral.

Namun tulisan itu semakin viral setelah salah satu akun facebook bernama Wasis menscreenshot status tulisan tersebut, dan membagikan ke grup facebook Tuban. Sontak status yang dibagikan itu langsung dibanjiri komentar para nitizen.

Karena komentar dari warganet terus mengalir, dan agar tidak terjadi kesalah pahaman. Maka Subekti pemilik akun Subekti Manggya Basuki langsung membuat surat penyataan minta maaf, diketahui Sri Kamaliyah, Kepala Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, Tuban, Rabu, (11/4/2018).

“Saya minta maaf, dan telah membuat surat penyataan di kantor kelurahan,” kata Subekti, ketika ditemui di rumahnya.

Subekti mengaku tidak bermaksud untuk melecehkan atau menghina masyarakat Tuban dengan menulis status di facebook tentang asal usul nama Tuban. Karena status itu juga telah di hapus sebelum ramai, tetapi ada yang menscreenshot.

“Status itu telah saya hapus, saya berharap masalah ini tidak perlu di perpanjang lagi, karena saya sudah membuat surat pernyataan minta maaf, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi,” kata Subekti sambil menunjukan surat penyataan.

Ia menceritakan kenapa menulis status itu. Karena saat berada di sebuah warung, dia mendengar obrolan dari orang yang tidak dikenal menyebut asal usul nama Tuban dengan sebutan ngentu banci.

“Saya tidak berani menegur karena saya tidak kenal orang itu dan takut salah paham jika saya tegur. Sehingga kata-kata itu (ngentu banci, red) bukan dari ucapan saya,” cerita Subekti.

Setelah mendengar obrolan itu, ia pun akhirnya menulis status itu dengan maksud agar yang bersangkutan (orang yang ngobrol diwarung, red) membaca. Serta jangan bicara tentang sejarah jika tidak memahami sejarah.

“Makanya diakhir tulisan, saya tulis sejarah kok otak atik waton matuk, itu tidak boleh,” tegasnya. (rohman)

3 Komentar
  1. Fakhruddin says

    Jadi pelajaran untuk semuanya. Lain kali untuk menceritakan lebih baik dijelaskan dg lengkap, sehingga konteksnya tersampaikan.

  2. Racmad zaini.. says

    Sebenarnya surat pernyataan itu timbul krn dia subekti telah menyinggung perasaan orang secara pribadi atas perkataan dia. Yang menyebut salah satu nitizen dg kata 2 ” BENTO ” kemudian subekti didatangi salah satu pengguna akun facebook yg merasa dirugikan, dan sebagai itikat baik dari yg merasa dirugikan.. Maka diajaklah subek ke kantor kelurahan utk membuat surat pernyataan tdk akan mengulang perbuatan yg tdk menyenangkan terhadap orang lain… jadi sebenarnya surat itu sifatnya personal…
    Tidak ada hubungannya dg postingan subekti yg sedang viral….

  3. Defi eko says

    Ojok sampek guyonanmu berakhir konyol dalam arti berurusan dengan hukum

Tinggalkan Balasan