Walikota Harapkan Millenial Kota Kediri Berkembang Bersama Udinus

halopantura.com Kota Kediri – Sebanyak 25 peserta berhasil meraih beasiswa dari Walikota Kediri yang bekerja sama dengan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kediri. 25 peserta ini berhasil menjadi yang terbaik dari 40 peserta yang mengikuti final audisi Beasiswa Masa Depan, Sabtu (15/8/2020) di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri.

Sementara untuk 15 peserta lainnya mendapat beasiswa 50 persen dan gratis biaya kuliah selama 1 tahun. Final audisi ini dihadiri langsung oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar didampingi Wakil Rektor IV Bidang Riset dan Kerjasama Dr. Pulung Nurtantio Andono serta Plt Asisten Administrasi Umum Chevvy Ning Suyudi.

Dalam sambutannya Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengucapkan terima kasih kepada Udinus telah bekerjasama dengan Pemerintah Kota Kediri untuk memberikan beasiswa ini. Apalagi jurusan-jurusan yang ada di Udinus ini sangat dibutuhkan millennial di Kota Kediri.

“Kalau nggak salah diakhir tahun 2019 atau awal tahun 2020 saya bertemu dengan millennial-millennial di Kota Kediri. Kebanyakan mereka ini influencer , ada juga yang memiliki perusahaan game. Mereka cerita-cerita bahwa mereka butuh anak-anak DKV dan IT. Gayung bersambut saya bertemu dengan Mas Pulung ini dan saya cerita bahwa di Kediri ini butuh DKV dan IT untuk mendukung bisnis di Kota Kediri untuk menjadikan Kota Kediri lebih maju,” ujarnya.

Walikota yang akrab disapa Mas Abu ini juga mengapresiasi para peserta final audisi yang telah memberikan penampilan maksimal.

“Saya ucapkan terima kasih kepada adik-adik yang sudah ikut audisi. Saya terima kasih dan senang sekali saya lihat adik-adik benar-benar all out sekali. Ada beberapa yang sudah lancar ngomongnya. Ini bukan berarti sia-sia ini semua akan menjadi lebih bagus untuk adik-adik. karena kedepan yang diperlukan adalah competitiveness . Ini bukan hanya di Indonesia tapi di dunia,” ungkapnya.

Mas Abu juga menekankan agar daya saing ini terus diasah. Apalagi dengan beasiswa kuliah di Udinus ini adik-adik ini akan terus berkembang.

“Banyak pemuda yang daya saingnya lemah padahal skill nya tinggi. Banyak juga yang pintar bicara tapi skillnya tinggi juga. Ini harus balance . Kita berbicara masa depan. Dunia ini sudah berubah. Kalau kemarin ada yang takut 4.0 ada yang nggak mau online tapi sekarang semua dihadapkan dengan online. Sekarang semua sudah bisa kerja dimana saja. Kita ini sudah dilahirkan sebagai petarung. Tinggal bagaimana kita mengasahnya. Saya yakin kalau masuk di Udinus semua akan berkembang. Karena yang ditawarkan Udinus kepada saya adalah jurusan-jurusan yang bagus.” tekannya.

Terakhir Mas Abu berharap agar nantinya adik-adik yang mendapat beasiswa ini bisa membuat sesuatu untuk Kota Kediri. Mudah-mudahan ini membawa manfaat bagi adik-adik. Yang belum berhasil jangan putus asa harus kejar terus.

“Mudah-mudahan tahun depan ada lagi. Saya minta nanti dibuatkan wadahnya. Harus ada sesuatu untuk Kota Kediri. Ini akan terus saya pantau karena ini tanggung jawab saya. Selamat menjemput masa depan yang lebih baik,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor IV Bidang Riset dan Kerjasama Dr. Pulung Nurtantio Andono mengatakan Udinus akan memberikan kontribusi untuk menjadikan Kota Kediri menjadi lebih harmoni.

“Terima kasih kepada Bapak Walikota Kediri dan jajarannya telah mendukung acara ini. Kami akan memberikan sumbangsih yang besar untuk Kota Kediri yakni ilmu yang kami miliki. Insya Allah harmoni Kota Kediri bersama Udinus yang ada di Kota Kediri ini bisa membawa Kota Kediri menjadi kota yang lebih maju kedepan,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu peserta audisi yang mendapat beasiswa Eka Riyanti dari Blabak bersyukur telah berhasil mendapat beasiswa 100 persen di Udinus. Eka Riyanti berencana mengambil jurusan manajemen karena bemanfaat baginya. Dimana Ia juga memiliki outlet roti bakar dirumah.

“ Alhamdulillah ini sebuah perjuangan juga untuk memperoleh ilmu yang nantinya manfaat dan berkah dunia akhirat. Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Walikota Kediri dan Udinus semoga semakin jaya,” tukas wanita yang sehari-hari juga menjadi pengajar di Yayasan Swasta Miftahul Huda itu. (yud/roh)

Tinggalkan Balasan