Warga Gagalkan Tawuran Perang Sarung Bersenjata Tajam
halopantura.com Malang – Para warga berhasil menggalakkan tawuran perang sarung dengan menggunakan Sajam yang diduga dilakukan puluhan di Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
Motif perang sarung itu adalah dendam. Hal itu diketahui setelah dua dari 14 pelaku yang tertangkap dan diserahkan ke polisi Polsek Lowokwaru, Malang.
Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anton Widodo menjelaskan, Dua dari 14 pelaku yakni remaja berinisial RE (17) kedapatan membawa sajam dan RF (16) membawa besi yang dililit sarung untuk senjata perang sarung.
Mronologi penangkapan RE bermula warga melihat sekumpulan remaja di Balai RW 03, Kelurahan Tunjungsekar.
“Saat dihampiri, mereka melarikan diri, namun dua di antaranya, RE berhasil ditangkap, kemudian warga menghubungi kami,” kata Anton, Minggu (17/3/2024).
Setiba di lokasi, petugas menggeledah kendaraan dan handphone mereka, hingga menemukan satu buah senjata tajam (sajam) jenis parang dan potongan besi yang terbungkus sarung di salah satu jok motor.
Anton mengungkapkan, Motif perang sarung itu dendam RE setelah mendapat curhatan dari GT, yang dibully oleh PT saat bermain game Free Fire (FF) pada hari Senin (11/3/2024).
RE kemudian menemui PT untuk klarifikasi, namun PT malah menantang RE untuk perang sarung di area Futsal Kampus Widyagama pada Rabu (13/3/2024) sekitar pukul 20.00 WIB.
“Saat di lokasi, RE melihat lawannya besar-besar lalu kembali ke rumah mengambil sajam dan besi yang dililitkan di sarung untuk jaga-jaga,” katanya.
Dari kejadian itu, RE dijerat Pasal 2 ayat (1) UU Darurat RI Nomor 12 tahun 1951, ancaman pidana penjara 1 tahun 4 bulan. Untuk proses hukumnya diserahkan ke unit PPA Polresta Malang Kota.
Sementara 12 remaja yang terlibat dalam perang sarung akan mendapat pengawasan dan pembinaan baik dari kepolisian, tokoh agama dan tokoh masyarakat sekitar.
“Rencananya mereka akan diberi pembinaan dan sanksi bersih-bersih masjid dan pondok Ramadan,” tandasnya.
Lebih lanjut Anton meminta masyarakat untuk tidak segan melaporkan jika mengetahui adanya aksi perang sarung. Hal itu demi menjaga kondusifitas wilayah setempat yang aman dan nyaman. (fin/roh)