Wujud Sinergi, SIG dan KAI Resmikan Angkutan Reguler Semen Babat – Jakarta
halopantura.com Lamongan – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) meresmikan angkutan reguler semen dari Babat ke Gudang di Jakarta, Jumat (15/10/2021). Hal tersebut sebagai wujud sinergi dan kolaborasi antar BUMN.
Pemberangkatan perdana angkutan semen untuk produk Semen Gresik menggunakan kereta api ini dilakukan oleh Direktur Niaga PT KAI Dadan Rusdiansyah bersama Direktur Utama PT Semen Gresik (anak usaha SIG) Subhan di Stasiun Babat, Lamongan.
Direktur Utama PT Semen Gresik, Subhan menjelaskan, biaya logistik di Indonesia saat ini cukup besar di kisaran 24 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto). Karena itu, biaya logistik menurutnya sangat penting untuk di maintain.
“Kolaborasi ini akan menciptakan efisiensi, acceptability produk, serta kecepatan produk sampai ke konsumen juga akan semakin baik,” jelas Subhan dalam rilisnya, Sabtu (16/10/2021).
Di tahap awal ini , lanjut Subhan, 400 ton semen diangkut menggunakan 10 gerbong kereta dari Stasiun Babat Lamongan menuju Jakarta, setelah sebelumnya dilakukan tahap uji coba dengan hasil yang baik.
“Di awal ini volumenya masih kecil. Kita berharap dan berdoa kerjasama ini dapat terus berjalan dengan baik sehingga volume dapat ditingkatkan. Jika volume semakin tinggi maka manfaatnya akan sangat luar biasa. Bisa berdampak kepada SIG sebagai produsen dan KAI sebagai transporter, serta sangat baik bagi dan tentunya bagi konsumen juga” lanjutnya.
Peresmian angkutan reguler semen relasi Babat-Jakarta Gudang ini menurutnya menjadi strategic tools bagi kedua perusahaan dalam mendukung logistik semen. Terlebih kondisi pandemi telah membuat semua ekosistem bisnis mengalami tekanan. Karena itu sinergi dan kolaborasi menurutnya menjadi hal penting untuk memperkuat perusahaan.
Angkutan semen menggunakan kereta dari Babat menuju Jakarta ini menurut GM of Transportation Management SIG, Freddy Agung Prabowo sebelumnya pernah dilakukan namun harus terhenti karena masih terdapat beberapa kendala. Dengan sejumlah perbaikan dan inovasi, tahun ini penggunaan mode transportasi kereta api ini kembali dijalankan.
“Tahun ini kembali kita jalankan dengan perubahan pola menggunakan palet sehingga menjamin keamanan semen tidak rusak. Tahap awal ini ada 400 ton semen tiap hari diangkut menggunakan 10 gerbong kereta,” sambung Freddy.
Pengiriman produk Semen Gresik menggunakan kereta ini menurutnya untuk memenuhi kebutuhan pasar di regional 2 khususnya wilayah DKI Jakarta. Selain Babat-Jakarta, saat ini SIG Group juga menggunakan moda transportasi kereta di Cilacap, Solo, Yogyakarta, dan Padang. Kedepan SIG menurutnya akan mengkombinasikan semua mode transportasi dengan pertimbangan tingkat efisiensi dan kecepatan pengiriman untuk memastikan ketersediaan barang di pasar.
Sementara Direktur Niaga PT KAI, Dadan Rusdiansyah mengaku siap mendukung pengiriman produk Semen Gresik menuju Jakarta. PT KAI menurutnya telah melakukan evaluasi dari uji coba yang dilakukan sebelumnya untuk memastikan proses operasional angkutan semen semakin lancar.
“Setelah operasionalnya lancar harapannya dapat meningkatkan volume sehingga tarif tentu akan lebih kompetitif,” tuturnya.
Dadan menyebut telah menyiapkan kereta khusus untuk angkutan reguler semen relasi Babat-Jakarta Gudang ini. “Kami siap sekali untuk menerima angkutan semen, berapa pun kami siap. Tiap hari kami siapkan rangkaian 30 gerbong,” pungkasnya.
Peresmian ini merupakan tindak lanjut dari MoU Kerjasama Optimalisasi dan Pengembangan Angkutan Barang antara SIG dan KAI yang disepakati November tahun lalu. Kerja sama ini meliputi beberapa kegiatan, antara lain peningkatan angkutan berbasis kereta api dan sewa tanah atau bangunan untuk jangka menengah dan jangka panjang.
Berikutnya, melakukan kajian bersama untuk rencana komersial dan operasional terkait jalur dan prasarana kereta api untuk mendukung distribusi produk-produk SIG. Serta pengembangan bentuk kerja sama potensial lainnya yang dapat meningkatkan manfaat bisnis kedua belah pihak. (at/fin/roh)