Wujud Toleransi, Seratus Siswa Lintas Agama di Jombang Belajar Membatik Bersama

halopantura.com Jombang – Sekitar 100 orang murid lintas agama di Jombang Jawa Timur membatik bersama sebagai wujud toleransi antar-umat beragama di Kota Santri ini.

Memang, toleransi antarumat beragama bisa jadi pilihan di tengah ancaman provokasi perpecahan.

Semangat itu dorongan kelompok Gusdurian Jombang pada acara ‘Membatik Toleransi’ memperingati Haul ke 13 tahun wafatnya KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Ada Ratusan siswa siswi dari latar belakang agama Islam dan Kristen terlibat dalam acara di halaman SD Kristen Petra Jl. Buya Hamka No.4, Kecamatan Jombang, Kamis (12/1/2023).

Ada 20 kain, satu buah kain dikerjakan oleh lima orang dengan berbeda latar belakang agama. Mereka membuat motif batik bersama, bekerja bersama dan menghasilkan karya perwujudan dari toleransi itu sendiri.

“Toleransi, keberagaman, gotong royong dan kerjasama,” kata Ketua Gusdurian Jombang, Aan Anshori.

Aan mengatakan peringatan haul Gus Dur ke 13 ini pihaknya memang mempertemukan 100 siswa Islam dan Kristen.

“Kami mendorong supaya nilai-nilai Gus Dur tentang toleransi tersebut benar-benar terimplementasi,” katanya.

Caranya mengunjungi sekolah Kristen dan gereja. Hal itu sekaligus memupus prasangka bahwa gereja atau Kekristenan sesuatu yang menakutkan.

“Semuanya indah perbedaan itu, kami harap semua teman bisa belajar, teman Islam bisa belajar dengan teman Kristen, teman Kristen bisa belajar dengan teman Islam,” katanya.

Wakil Bupati Jombang Sumrambah yang hadir mengapresiasi acara itu. Dirinya selalu mendukung semangat toleransi sebagaimana diajarkan oleh Gus Dur.

Sejarah sendiri telah mengajarkan Toleransi, sejak agama-agama masuk ke tanah Jawa tidak bisa melepaskan tradisi lokal.

“Kristen masuk ke Jawa gak bisa berdiri sendiri, muncullah GKJW. Islam masuk ke Jawa gak bisa berdiri sendiri muncullah kejawen Islam, demikian juga agama lain,” kata Sumrambah

Pola kebersatuan berbeda, maka sumrambah mengaskan bahwa Jawa adalah tanah yang diberkati. Ada kitab yang mengatakan inilah pulau yang dijanjikan, pulau itu adalah Jawa.

“Di Jawa inilah akan tumbuh toleransi, kita bangun toleransi terus menerus sehingga menjadi sesuatu yang indah dalam kehidupan kita,” kata orang nomor dua di Kabupaten Jombang ini. (fin/roh)

Tinggalkan Balasan