Yenny Wahid Sebut Investasi Dunia Arab ke Indonesia Minim

halopantura.com Jombang – Zanubba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid menilai kondisi investasi dari dunia Arab ke Indonesia masih kurang atau minim. Sehingga perlu didorong untuk terus ditingkatkan.

Yenny menyampaikan saat berada di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Jatim dalam rangkaian ziarah ke Muasis NU bersama PBNU dan PWNU se-Indonesia, pada Rabu (16/2/2022).

“Kita lihat bahwa investasi dari dunia Arab itu masih kurang di Indonesia. Nah saya ingin sekali berperan dalam hal ini, agar bisa membawa lebih banyak kebaikan untuk masyarakat. Minimal kalau ada investasi masuk, nanti tercipta lapangan pekerjaan lebih banyak,” katanya.

Ia mengungkapkan, untuk memperbanyak peluang investasi dari dunia Arab datang ke Indonesia, Yenny mengaku akhir-akhir ini fokus menjalin hubungan dengan beberapa negara yang ada di Timur Tengah.

“Untuk perdamaian, juga untuk membawa investasi dari Timur Tengah ke Indonesia. Kemarin saya baru bertemu dengan pengusaha-pengusaha Emirat Arab yang mau masuk ke Indonesia,” katanya.

“Waktu saya banyak tersita untuk membangun hubungan yang lebih baik lagi,” lanjut putri Presiden ke empat Abdurrahman Wahid tersebut.

Saah satu upaya yang sudah dilakukan Yenny untuk membuka pintu kerjasama dengan dunia Arab yakni menjalin komunikasi dengan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia lewat pendekatan seni.

Yenny mengaku, telah mengirimkan lukisan ke Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia dan hal tersebut langsung mendapatkan respon positif.

“Langsung direspon, langsung di masukkan ke Twitter beliau. Lukisan ini dihasilkan oleh seniman-seniman kami yang tergabung dalam Peace Village Jogja,” tandasnya.

Yenny Wahid bersama kiai PBNU dan PWNU se-Indonesia ziarah muassis NU di Jombang. Yakni ke makam Hadratussekh KH Hasyim Asy’ari Tebuireng, makam KH Abdul Wahab Chasbullah Tambakberas dan makam KH Bisri Syansuri Denanyar Jombang.

Tampak sejumlah kiai dan ulama di antaranya seperti KH Zulha Mustofa, KH Mohammad Musthofa Aqil Siroj, maupun KH Abdul Latif Malik. (fin/roh)

Tinggalkan Balasan